Di akun TikTok pribadi Arief Camra, tertulis biodata tentang dirinya yang menjadi Ketua Yayasan Griya Lansia sekaligus Pengasuh Griya Yatim, Griya Lansia.
Ia memberikan pelayanan gratis 100 persen sampai wafat kepada seluruh lansia terlantar binaannya.
Baca juga: 2 Anak Tega Kirim Ibu ke Griya Lansia, Ogah Dikabari Jika Sudah Meninggal, Ketua Yayasan sampai Syok
Tentang Griya Lansia
Sejak Juli 2021, Griya Lansia mulai merawat lansia.
Empat bulan berjalan, terdapat 60 lansia yang dirawat di panti tersebut.
Arief Camra menceritakan, panti jompo itu dibangun untuk membantu pemerintah menyelesaikan masalah lansia yang ditelantarkan.
"Griya Lansia membantu pemerintah menyelesaikan problem Lansia terlantar agar mereka mendapat kehidupan yang lebih baik," kata Arief Camra, Rabu (3/11/2021), dilansir Kompas.com.
Menurutnya, yayasannya adalah lembaga amal yang beroperasi dari dana hasil donasi.
Arief mengatakan, dalam sebulan, setiap lansia bisa menghabiskan dana Rp 1 juta. Jika ada 60 orang, maka kebutuhan merawat lansia mencapai Rp 60 juta dalam sebulan.
Besaran biaya tersebut, masih belum termasuk biaya perawatan fasilitas Griya Lansia yang memiliki 18 kamar, tiga bangsal, area taman dan honor bagi empat perawat yang bertugas.
“Sebab Griya Lansia ini ladang amal bersama, bukan milik perorangan. Siapa saja boleh ikut beramal, membantu lansia," kata Arief Camra.
"Merawat lansia itu pekerjaan terberat di antara yang berat. Maka butuh support publik agar tidak ada manusia yang tinggal di sampah, di kolong jembatan dan lain-lain," tambahnya.
Lebih lanjut, Arief Camra menjelaskan, para lansia yang menjalani kehidupan di tempatnya sebagian besar adalah lansia yang terlantar dan tak memiliki keluarga.
Namun, ada juga lansia yang diserahkan oleh pihak keluarga.
Alasan Lansia Asal Sidoarjo Dititipkan ke Panti Jompo