"Yang lama kan sudah pensiun, tapi harus ikut terlibat memberikan keterangan. Apalagi sudah hampir lima tahun," katanya.
"Karena ada kemungkinan, Kepsek yang baru sekarang tidak tahu soal itu," sambungnya.
Dugaan penipuan ini terungkap saat salah satu alamuni SMAN 1 Wanasalam berinisial Al membenarkan, dirinya telah menjadi korban pembayaran studi tour tahun 2020.
Bahkan, sampai dirinya lulus, harapannya berangkat study tour ke Yogyakarta tak kunjung terlaksana.
"Iya benar, waktu itu kita diminta bayar Rp1.050.000 sama pihak sekolah. Cuma sampai sekarang tidak ada kabar, sampai kita lulus," ujarnya dalam sambungan telepon, Minggu (29/6/2025).
Baca juga: Kaget Anaknya Tidak Naik Kelas, Orang Tua Siswa Curiga Ada Dendam Pribadi Sang Guru, Kepsek Bantah
Ia mengaku, tidak mendapatkan pengembalian dari pihak sekolah terkait uang sudah diberikan tersebut.
"Tidak dikembalikan, kalau saya memang tidak nagih. Cuma yang lain nagih," ujarnya.
Ia mengatakan, alasan study tour tidak jadi dilaksanakan pihak sekolah lantaran terhalang Covid 19.
"Iya waktu itu Covid 19, makanya tidak jadi. Kalau pembayarannya memang sebelum Covid 19," katanya.
"Metode pembayaran ada yang dicicil, ada yang langsung bayar," sambungnya.
Kata dia, dalih pihak sekolah tidak mengembalikan uang kepada para siswa, lantaran uang tersebut sudah diberikan kepada pihak travel.
"Katanya duitnya langsung diserahkan ke travel, buat akomodasi beli baju, hotel dan tiket wisata," katanya.
"Alasannya tidak bisa dikembalikan, karena sudah dipakai," sambungnya.
Ia mengungkapkan bahwa, para siswa sudah pernah menanyakan siapa travel yang menerima uang tersebut.
Namun, pihak sekolah beralasan tidak mengetahui alamat travel tersebut.