Pagelaran malam itu pun ditutup dengan hiburan campursari, menambah semarak dan memperkuat kesan bahwa seni tradisi masih punya tempat istimewa di hati masyarakat.
Di tengah sorotan dan tepuk tangan, tampak jelas satu pesan: di balik seragam dan tugas negara, ada hati yang setia menjaga warisan budaya.
Melalui lakon dan kepiawaiannya, AKP Sartono telah membuktikan bahwa menjadi Bhayangkara tak selalu soal barikade dan borgol. Bisa jadi, itu juga tentang wayang, gendang, dan pesan moral yang diwariskan dari generasi ke generasi.