"Dari lulus SD itu selalu prestasi, dapat bantuan beasiswa. Karena pinter alhamdulillah di terima di kuliah UGM itu, Dia kebanggaan keluarga," ulasnya.
Kepergian Bagus, yang begitu mendadak takpelak membuat keluarganya begitu terpukul. Terlebih kedua orangnya yakni Lasman dan Santi. Keduanya nampak begitu bersedih, sebab putra sulung kebanggaan mereka telah pergi untuk selamanya.
"Baru berangkat KKN, sekitar 10 harinan. Sempet pamit sama ibu bapaknya juga sering memberikan kabar ke rumah kalau sudah sampai di tempat KKN, anaknya aktif, baik dan pinter," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, perahu yang tumpangi Bagus Adi Prayogo bersama 6 orang temannya dan 5 orang pendamping dari warga lokal dilaporkan terbalik akibat cuaca buruk pada selasa (1/7/2025) sore WIT.
Saat itu Bagus dan kawan-kawan tengah dalam kegiatan pengambilan pasir di Pulau Wahru untuk keperluan program Revitalisasi Terumbu Karang menggunakan metode Artificial Patch Reef (APR).
Namun nahas, saat perjalanan kembali, salah satu perahu terbalik akibat dihantam gelombang pasang dan angin kencang. Salah satu perahu yang berisi mahasiswa kehilangan keseimbangan dan terbalik di tengah laut.
Lima mahasiswa dan satu nahkoda berhasil diselamatkan oleh tim evakuasi. Namun dua mahasiswa mengalami nasib nahas. Mereka adalah Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo.
Septian diketahui, sempat dilarikan ke RSUD Karel Sadsuitubun, namun takdir berkata lain nyawanya tak tertolong. Septian meninggal dalam perawatan.
Sementara Bagus Adi Prayogo dinyatakan hilang, hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa oleh tim SAR gabungan bersama warga Pulau Wahru.