TRIBUNJATIM.COM - Rekaman CCTV pada kasus kematian diplomat Arya Daru menjadi sorotan.
CCTV di kos Arya Daru bisa bergeser karena permintaan istri ke penjaga kos.
Kamera CCTV di kos yang ditempati diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, sempat menjadi perbincangan netizen setelah disebut digeser.
Ada pun spekulasi tersebut muncul ketika polisi merilis dua rekaman CCTV, yaitu saat memperlihatkan Arya membuang tas kresek berwarna hitam pada 7 Juli 2025 malam sekitar pukul 23.24 WIB serta saat penjaga kos menemukannya sudah dalam kondisi tewas pada 8 Juli 2025 pagi pukul 08.30 WIB.
Ketika Arya membuang tas kresek, kamera CCTV tampak tidak menyorot kamar pria yang meninggal dunia pada usia 39 tahun tersebut.
Namun, saat penjaga kos pertama kali menemukan jenazah Arya dalam kondisi kepala terlilit lakban berwarna kuning, kamera CCTV langsung menyorot ke kamar korban.
Baca juga: VIRAL TERPOPULER Penjual Gorengan Ribut dengan Gelandangan - Polisi Kuak Isi Chat Terakhir Arya Daru
Setelah munculnya dua perbedaan tersebut, warganet berspekulasi bahwa ada dugaan kamera CCTV sengaja digeser oleh seseorang.
Hanya saja, dugaan warganet tersebut dibantah oleh Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Mohammad Choirul Anam. Dia mengakui bahwa kamera CCTV yang berada di depan kamar Arya memang digeser.
Hanya saja, kata Anam, hal tersebut dilakukan adalah permintaan istri Arya, Meta Ayu Puspitantri, kepada pemilik dan penjaga kos suaminya.
"CCTV yang spot berbeda di kosan karena memang ada komunikasi antara istri (Arya) dan pemilik kos dibantu sama penjaga kos, agar waktu membuka (kamar Arya) CCTV-nya itu spotnya dirubah. Jadi itu dirubahnya jarak jauh, mungkin dengan HP atau apa agar terlihat jelas," katanya dikutip dari YouTube Metrotvnews, Selasa (29/7/2025).
Anam menuturkan permintaan itu disampaikan istri ketika meminta tolong kepada penjaga kos agar kamar korban diperiksa. Pasalnya, sejak 7 Juli 2025 malam, Arya tidak bisa dihubungi.
Dia mengungkapkan fakta tersebut diketahui setelah diselidikinya rekam jejak komunikasi antara istri Arya dengan penjaga kos melalui chat di WhatsApp dalam gelar perkara yang diadakan pada Senin (28/7/2025) kemarin.
"Itu (permintaan istri menggeser kamera CCTV ke penjaga kos) ada rekam jejak WA-nya. Tadi (kemarin) itu kita minta ini gimana cara menjelaskan biar clear."
"Jadi jam CCTV, dengan jam WA, konteks WA, dan konteks kesaksian, dan itu konek dan konsisten," kata Anam.
Dua rekaman CCTV di kos Arya yang sempat menjadi perdebatan publik terjadi dalam momen ketika kamera merekam korban saat membuang tas kresek berwarna hitam serta saat penjaga kos memaksa masuk ke kamarnya.