TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Pilu Mbah Sarinem, histeris setelah sadar perhiasannya dibawa kabur maling.
Peristiwa itu terjadi di rumahnya di Desa Sambilawang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jatim.
Perhiasannya lenyap setelah rumahnya disatroni oleh sosok yang mengaku petugas survei bansos.
Kesedihan Mbah Sarinem itu terekam video.
Baca juga: Siasat Licik Pemilik Toko Emas Jual Perak hingga Untung Besar, Pembeli Curiga Perhiasan Kusam
Pada video itu menunjukkan kesedihan seorang lansia lantaran perhiasan hasil menyisihkan pendapatan lenyap digendam viral.
Mbah Sarinem menangis histeris mengetahui perhiasannya dengan total berat 40 gram lenyap setelah “digendam”.
Mbah Sarinem asal Desa Sambilawang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jatim ini sadar setelah pelaku kabur dari rumahnya.
Baca juga: Pria Misterius Berpenampilan Necis Curi Ponsel Karyawan Toko Laundry, Diduga Gendam, Korban Linglung
Dalam video yang viral itu, Mbah Sarinem menceritakan bagaimana bisa kehilangan.
“Kalung loro (kalungnya dua), sing sitok 7 sing sitok 5 (yang satu 7 gram, yang satu 5 gram). Ali-ali ne cacah e pitu lo pak (cincinnya jumlahnya 7 lo),” ungkap Mbah Sarinem seperti yang didengarkan Tribunjatim.com.
Kapolsek Bungkal, AKP Muhammad Anwar Fatoni membenarkan kejadian itu. Dia menyebutkan bahwa telah ke lokasi untuk melakukan olah TKP.
Baca juga: Heboh Pemilik Toko di Bondowoso Nyaris Kena Gendam Bule, Karyawan Jadi Penyelamat
“Modusnya pelaku nyaru jadi petugas survei bansos (bantuan sosial) gadungan,” katanya kepada Tribunjatim.com.
Hasil olah tkp, bahwa awalnya ada mobil warna silver yang berhenti di jalan masuk ke rumah korban.
Tetangga tidak curiga.
Baca juga: Puluhan Warga Lemas Rp 4,8 Miliar Ludes usai Temui Notaris Gadungan, Penjual Kontrakan Gercep Kabur
“Akan tetapi korban (Mbah Sarinem) teriak menceritakan kejadian yang baru saja menimpanya. Korban menceritakan telah di datangi 2 orang laki-laki survei bansos gadungan,” katanya.
Petugas survei gadungan menanyakan apakah korban selama ini sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Mereka juga mengatakan kepada korban akan mendapatkan bantuan lagi dari pemerintah.
“Korban diminta mengambilkan KTP, kemudian setelah di ambilkan. Korban di minta oleh pelaku menunjukan emas yang telah di beli tersebut kepada para pelaku, dan setelah di tunjukan korban menyimpan kembali perhiasan emas,” tegasnya.
Baca juga: Tangis Haru Perpisahan Orang Tua dan Siswa di Hari Pertama Masuk Sekolah Rakyat di Ponorogo
Entah bagaimana cerita, korban pergi ke dapur.
Akan setelah kembali ke ruang tamu para pelaku sudah tidak ada di ruang tamu dan korban juga mendapati perhiasan emas sebanyak kurang lebih 40 Gram dan surat-suratnya serta KTP korban sudah tidak ada atau hilang.
“Baru dilaporkan ke kami. Total kerugian Rp 32 juta. Kami sudah olah TKP, memeriksa saksi juga mencari rekaman cctv,” papar AKP Fatoni—sapaan akrab—Kapolsek Bungkal, AKP Muhammad Anwar Fatoni
AKP Fatoni berpesan agar warga lain juga hati-hati.
Modusnya adalah pencuri berpura pura bertamu dan membohongi korban, para pelaku yang tidak di kenal tersebut mengambil perhiasan emas berupa Cincin dan kalung tanpa seijin pemiliknya. (Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum)