Bripka Fardiansyah diketahui mematok tarif sekitar Rp 300 - Rp 350 ribu untuk sekali tampil.
Ia mengaku jumlah tersebut termasuk murah dibandingkan badut-badut lainnya.
Dalam sebulan, Bripka Fardiansyah mendapatkan sekitar 6 kali panggilan jadi badut.
"Paket murah, hanya sekedar saja. Saya ambil Rp 300 - Rp 350 ribu," tandasnya.
Baca juga: Sosok Bripka Rian, Polisi Tak Malu Nyambi Jadi Badut Sulap Sepulang Dinas, Ingin Bisa ke Mekkah
Alasan Bripka Rian mencari sampingan sebagai badut sulap untuk bisa pergi ke Makkah.
Aksi Bripka Fardiansyah jadi badut untuk memberikan edukasi ke anak-anak sudah didengar oleh Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol. Drs. Hendro Pandowo, M.Si.
Jenderal bintang dua itu memuji aksi anggotanya.
"Bagus, dia memiliki kemampuan kompetensi selain sebagai anggota polisi, bisa menghibur orang," katanya, dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV.
Irjen Pol Hendro menyatakan dukungannya kepada Bripka Fardiansyah.
Ia meminta yang bersangkutan untuk terus mengedukasi masyarakat soal Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.
"Itu laksanakan, silahkan dieksplore, mewujudkan masyarakat sadar kamtibmas melalui keahlian badut ini," tandasnya.
Kisah Lain
Sementara, kisah kontras terjadi Kota Gorontalo.
Seorang istri dipaksa suami jadi badut untuk mencari nafkah.
Setiap hari, sang istri harus mengenakan kostum mencolok dan topeng dengan senyum palsu, menari-nari di tengah teriknya matahari dan debu jalanan demi mendapatkan beberapa lembar uang receh dari para pengguna jalan.