Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN- Persoalan seorang wisatawan atau pengunjung ditegur pedagang, di kawasan Telaga Sarangan ternyata sampai ke telinga DPRD Magetan.
Anggota Komisi A DPRD Magetan Didik Haryono, mendesak Pemkab Magetan untuk membentuk mekanisme pengawasan yang berkelanjutan, kepada para pedagang.
Politisi Golkar tersebut menilai, melalui kebijakan tegas tersebut diharapkan pedagang tidak bersikap semena-mena, serta tetap menjaga citra wisata yang ramah.
“Persoalan antara pedagang dan sudah beberapa kali terjadi di Telaga Sarangan. Bahkan, sebelumnya pernah viral larangan duduk di tepi dan keluhan harga makanan yang tak wajar,” terang Didik, Selasa (5/8/2025).
Baca juga: Beli Pecel di Pedagang Keliling, Pengunjung Ditegur Pemilik Warung: Sudah Peraturannya
Didik mempertanyakan mekanisme pengelolaan pedagang di Telaga Sarangan, yang dia anggap belum berjalan secara adil, dan sistematis.
“Sebagian besar pedagang Telaga Sarangan, merupakan pelaku lama yang sudah lama beraktivitas di kawasan wisata tersebut,” bebernya.
Didik juga menekankan pentingnya edukasi terhadap seluruh pelaku usaha di Telaga Sarangan, baik pedagang kios maupun keliling.
“Edukasi tidak cukup dilakukan hanya sesekali, harus rutin, entah sebulan sekali atau setiap minggu. Jangan nunggu viral baru bergerak,” tegasnya.
Di sisi lain, Komisi A juga menyoroti pengelolaan kawasan Sarangan secara keseluruhan. Mulai dari tata niaga, pengaturan tiket masuk, hingga akses jalan, menurutnya perlu dievaluasi dan dibenahi.
Baca juga: Pengunjung Bingung Ditegur Pedagang di Tempat Wisata usai Beli Pecel di Penjual Keliling
“Bukan cuma pedagangnya yang perlu ditata, tapi juga sistem masuknya, jalurnya, semuanya harus dipikirkan,” kata Didik.
Pemkab Magetan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, lanjut Didik, harus mengambil pelajaran dari insiden ini.
Penataan ulang dan regulasi yang tegas sangat dibutuhkan, agar konflik horizontal antar pelaku usaha tak lagi mencuat dan merugikan wisatawan.
“Kalau dibiarkan, lama-lama wisatawan kapok datang. Padahal Telaga Sarangan ini aset penting Kabupaten Magetan,” pungkas Didik.