"Dia minta tolong Bu Lurah, terus disuruh pulang tapi dikasih uang Rp 150.000. Kerja itu kan biar dia bisa gerak, soalnya kalau di rumah dia itu tidur sama makan saja, kan kasihan," kata dia.
Baca juga: Penyebab Fajri Pria Berbobot 300 Kg Meninggal Diungkap Pihak RSCM, Dirawat 14 Hari & Ada Kendala
Selain itu, kata Turiyah, alasannya mengajak sang anak berjualan tisu juga untuk memenuhi kebutuhannya.
Sebab, mereka hanya tinggal berdua setelah suaminya meninggal dunia.
"Enggak apa-apa jualan yang penting buat makan sehari-hari ada, daripada minta-minta orang, kan enggak enak saya. Meski dia enggak kelihatan, yang penting usaha sendiri," ujarnya.
Turiyah memutuskan untuk berhenti berjualan tisu setelah anaknya itu mengeluh demam dua bulan yang lalu.
Dia khawatir sakit anak tunggalnya tersebut semakin parah.
"Ya udah dua bulan pokoknya enggak jualan, ya sampai sekarang enggak jual, akhirnya ya enggak ada pemasukan dari mana-mana. Kemarin-kemarin itu cari pinjaman buat makan, buat beli obat," ucapnya.
Saat ini, Turiyah hanya berharap anaknya cepat sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Sebab, dia mendapat informasi bahwa anaknya mengalami hernia, pembengkakan jantung, dan sesak napas.
Turiyah mengatakan, awalnya anak tersebut mengeluh demam sekitar bulan Juni 2025.
Oleh karena itu, putranya berhenti berjualan tisu di jalan dekat tempat indekos.
Kemudian, Turiyah merasa berat badan anaknya tersebut semakin bertambah selama tidak bekerja.
Ia menyebut berat MS mencapai 150 kilogram.
MS juga merasa sakit di bagian testisnya ketika kencing.
"Pokoknya bengkak (badannya) barusan sekitar satu mingguan, dua mingguan ini. Telurnya itu besar, langsung bengkaknya itu merambat semuanya, ya di tangan, semuanya," ujarnya.