Namun, kondisinya disembunyikan oleh majikan dan pengacara mereka.
“Kami bilang, supaya kami tidak khawatir, tolonglah difoto kondisi kakak kami, atau video call, tetapi tidak pernah dituruti,” kata Cindi.
Merasa ada yang janggal, keluarga berinisiatif mencari dana lewat donasi dan akhirnya Cindi bisa menyusul Ida ke Malaysia.
Baca juga: Istri Koma di Taiwan, Suami TKW Jual Tanah Rp25 Juta Demi Biaya RS, Kini Minta Bantuan Dedi Mulyadi
“Saya sampai tidak kenal, Pak, bahwa yang sejak awal di depan saya itu adalah kakak saya,” ungkapnya, pilu.
Ida ditemukan dalam keadaan koma, berat badannya tinggal setengah dari kondisi sehat.
Dari 68 kilogram menjadi kurang dari 35 kilogram.
Dalam kondisi koma, Cindi membisikkan harapan ke telinga Ida agar kembali pulang ke Indonesia.
Mukjizat pun terjadi.
“Setelah itu dia langsung meneteskan air mata... Kata pertama dia itu, 'Ya Allah ya Allah tolong, tolong takut, takut',” kenang Cindi.
Janji Palsu dari Majikan
Pengacara majikan sempat menjanjikan akan menanggung semua biaya.
Namun, surat yang diberikan justru berisi pengalihan tanggung jawab kepada keluarga Ida.
“Pas saya terjemahkan, ternyata ucapan terima kasih keluarga, serta bersedia menanggung semua biaya,” jelas Cindi.
Beruntung, seorang WNI asal Medan yang tinggal di Malaysia bernama Wani Hasibuan membantu Cindi selama proses pemulangan.
Pihak KJRI pun memfasilitasi kepulangan Ida tanpa biaya.