Berita Viral

Rekening Yayasan Ketua MUI Diblokir PPATK Senasib Ustaz Dasad Latif, Baru Tahu saat Mau Transfer

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

REKENING YAYASAN DIBLOKIR - Ilustrasi rekening diblokir (kanan). Ketua MUI, Muhammad Cholil Nafis (kiri) turut menjadi korban rekening diblokir oleh PPATK tanpa pemberitahuan. Rekening yang diblokir atas nama Yayasan miliknya.

TRIBUNJATIM.COM - Pemblokiran rekening oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tak hanya dialami masyarakat umum.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammad Cholil Nafis turut menjadi korban rekening diblokir oleh PPATK tanpa pemberitahuan.

Rekening yang diblokir merupakan milik yayasan Cholil Nafis.

Adapun PPATK melakukan pemblokiran rekening dormant yakni rekening simpanan nasabah yang tidak memiliki aktivitas transaksi debet maupun kredit yang dilakukan oleh nasabah dalam kurun waktu 365 hari (12 bulan berturut-turut).

Ketua MUI menjelaskan terkait pemblokiran rekening yayasannya yang dianggap dormant oleh PPATK.

Ia mengungkapkannya melalui unggahan Instagram pribadinya, @cholilnafis pada Senin (11/8/2025).

Baca juga: Sindiran Ustaz Dasad Latif usai Rekening Isi Dana Masjid Diblokir PPATK: Apa Gunanya Kalian Sekolah

Dalam postingannya, Cholil Nafis menyampaikan, pemblokiran rekening tersebut baru diketahui pada Selasa (4/8/2025).

Ini setelah pengurus yayasan menghubunginya lantaran uang yang tersimpan dalam rekening tidak dapat ditarik.

"Sebenarnya itu yg diblokir bukan rekening saya pribadi tapi salah satu dari rekening atas nama yayasan saya yg ketepatan mulai awal tahun tdk dipake transaksi hanya utk menyimpan saja," tulis Cholil Nafis, dikutip dari Tribun Jakarta.

"Selasa lalu pas (pengurus) yayasan mau transfer kebutuhan transaksi, ternyata harus konfirmasi dulu ke saya krn sdh diblokir. Termasuk rekening dormant," jelasnya.

Postingan tersebut pun disambut ramai warganet. Sebagian besar menyampaikan keluhan yang sama lantaran ikut diblokir oleh PPATK.

Sebagian lainnya menyampaikan kritik dan berharap pemerintah bisa lebih bijak menyusun kebijakan.

REKENING DIBLOKIR - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammad Cholil Nafis turut menjadi korban rekening diblokir oleh PPATK tanpa pemberitahuan. Rekening yang diblokir merupakan milik yayasan Cholil Nafis, Selasa (4/8/2025). (Instagram @cholilnafis)

Senasib Ustaz Dasad Latif, Rekening Masjid Diblokir

Selain Cholil Nafis, pemblokiran rekening juga dialami oleh Ustaz Dasad Latif. 

Melalui unggahan video di akun Instagramnya, @dasadlatif1212 pada Kamis (7/8/2025), Ustaz Dasad Latif mengaku mengalami langsung dampak dari kebijakan PPATK saat hendak mencairkan dana untuk pembangunan masjid.

Dalam pernyataannya, rekening miliknya yang disimpan di salah satu bank milik pemerintah tidak dapat diakses karena telah diblokir. 

Alasannya, rekening tersebut dianggap tidak aktif selama tiga bulan terakhir atau tergolong dormant.

“Saya hari ini berencana membayar besi semen untuk pembangunan masjid saya. Jadi saya datanglah mengambil uang yang saya tampung di bank pemerintah. Setelah saya tiba, ternyata rekening saya diblokir karena tidak aktif selama tiga bulan,” ujarnya dalam video pada Kamis (7/8/2025).

Kebijakan ini, menurut Ustaz Dasad Latif, bertolak belakang dengan kampanye nasional yang selama ini mendorong masyarakat untuk giat menabung. 

Baca juga: Lia Ibu Hamil Kaget Rekening Tabungan Persiapan Lahiran Diblokir PPATK: Belum Tahu Dibuka Kapan

Ia menilai, fungsi menabung seharusnya adalah menyimpan dana, bukan mengharuskan nasabah untuk terus melakukan transaksi berkala.

“Setahu saya selalu diiklankan oleh negara, ayo menabung. Menabunglah saya, tapi kenapa malah diblokir? Namanya menabung, disimpan uangnya. Kalau tidak disimpan, itu bukan menabung,” kata dia.

Ustaz Dasad Latif menegaskan, dirinya memahami niat pemerintah untuk mencegah penyalahgunaan rekening oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. 

Namun, menurut dia, pendekatan yang digunakan dalam implementasi kebijakan tersebut justru kini menimbulkan keresahan di masyarakat.

“Saya berharap pemerintah membuat keputusan yang betul-betul elegan, tidak meresahkan masyarakat, dan tidak menyusahkan rakyat kecil,” tuturnya.

Ia pun mengajak pemerintah untuk mempertimbangkan kembali cara penyampaian dan pelaksanaan kebijakan agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat luas.

“Saya tidak ahli perbankan, tidak ahli ekonomi, tapi falsafah dari semua pada negara adalah supaya bisa melayani masyarakat,” ucapnya.

Baca juga: Nuralita Terpaksa Jual Cincin usai Rekening Banknya Diblokir PPATK, Nyaris Tak Bisa Lanjut Skripsi

Kritik Pemerintah

Di akhir video, Ustaz Dasad Latif menekankan kritik yang disampaikannya bukan untuk menentang kebijakan, melainkan sebagai bentuk aspirasi warga negara kepada pemerintah. 

Ia berharap apa yang dialaminya tidak terjadi pada masyarakat lain yang mungkin lebih rentan secara ekonomi.

“Saya menabung ini untuk aman dan membantu negara, tapi ternyata saya diblokir. Mudah-mudahan hanya saya yang mengalami, bukan masyarakat kecil lainnya,” ujarnya.

Ia mengajak agar kritik ini tidak dianggap sebagai serangan, melainkan sebagai masukan untuk memperbaiki sistem pengelolaan keuangan negara.

“Saya yakin, kalau niatnya baik, pasti Allah tunjukkan jalan yang baik,” ujarnya diakhir video.

Melengkapi postingannya, Ustaz Dasad Latif menegaskan agar pemerintah dapat melahirkan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.

Kebijakan yang berorisntasi kepada hal baik, bukan justru mempersulit masyarakat.

"Ke-BIJAK-an yg elegan harus berorientasi kemaslahan dan tidak menimbulkan masalah baru," tulis Ustaz Dasad Latif.

"Ini wujud aspirasi saya dalam mencintai negara ini, di negara ini saya hidup, beribadah dan mencari nafka, maka wajib bagiku memberikan masukan konstruktif demi indonesia Raya," tambahnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini