"Selama ini mungkin keluarga harus bolak-balik dengan biaya sendiri, dan tentu itu tidak sedikit yang dikeluarkan. Tapi, insyaallah kami akan bantu untuk transportasinya, semuanya nanti saya tanggung,” pungkasnya.
Kunjungan ini diharapkan menjadi angin segar bagi keluarga NIK, yang sejak lahir harus berjuang melawan penyakit langka tersebut.
Ibunda NIK, Juli menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut perhatian memberikan dukungan dan bantuan untuk kesembuhan putranya itu.
"Alhamdulillah terima kasih, sudah memberikan perhatian agar anak bisa ditangani dengan cepat. Semoga operasi nantinya dapat lancarkan dan segera sehat," pungkasnya.
Sebelumnya, balita berusia dua tahun di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menderita penyakit langka, dan harus menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Balita berinisial NIK (2) asal Desa Tapelan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, harus berjuang melawan penyakit langka yang dideritanya.
Dia didiagnosis menderita hidronefrosis, sebuah penyakit langka yang membuat ginjal membengkak dan perutnya membesar.
Ironisnya, putra kedua pasangan Juli Astutik (30) dan Moch Siswanto (40) ini juga terlahir tanpa anus sehingga harus menjalani operasi sejak usianya baru dua bulan.