Berita Viral

Ancaman Sanksi yang Diterima Bripda Farhan Polisi yang Kabur saat Akad Menikahi Sukma

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KABUR - Potret prewedding Bripda Tri Farhan Mahieu dan Sukmawati Rahman (24), Sukma warga Kabupaten Gorontalo, ditinggal kabur calon suaminya, Bripda Tri Farhan Mahieu jelang akad menikah, pacaran belum setahun.

Farhan hanya membalas dengan kalimat tanya, "Why?"

Sukmawati yang sudah merasa pasrah pun bertanya apa maksud kedatangan keluarga Farhan jika sudah melewati hari pernikahan. 

"Dia balas 'tidak tahu'. Lalu saya bilang 'sudah selesai kita berdua'. 

Beberapa jam kemudian, dia chat lagi 'kenapa orang lain yang harus mencampuri urusan ini, kenapa tidak hanya kita-kita keluarga saja?' Setelah itu, saya tidak lagi membalas," tutur Sukmawati.

Meskipun keluarga mempelai pria sempat datang setelah acara pernikahan, kekecewaan Sukmawati sudah memuncak.

Dia memutuskan untuk tidak lagi mengharapkan pernikahan tersebut.

"Mau apa lagi? Yang kami tunggu itu kemarin, bukan sekarang. Saya tidak berharap kalian datang kemarin, tapi saya kaget kalian sudah berada di sini," tegas Sukmawati.

Sukmawati kembali menegaskan bahwa tidak ada masalah apa pun di antara mereka. "Tidak ada masalah sama sekali. Kami baik-baik saja," katanya.

"Kami sudah sempat nikah dinas (proses pernikahan yang difasilitasi oleh instansi), sudah banyak yang dilalui, tapi akhirnya seperti ini," pungkasnya.

Sukmawati didampingi keluarganya, termasuk Zainudin Husain, melaporkan kejadian tersebut ke Propam Polda Gorontalo pada Senin (11/8/2025).

Mereka menuntut agar ada proses hukum yang memberikan efek jera kepada Farhan atas tindakan yang dinilai tidak bertanggung jawab.

Hancur Hati Orang Tua Sukmawati

Fatmawati Soman, ibu dari mempelai wanita Sukmawati Rahman (24), mengalami syok berat. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit setelah calon mempelai pria tak kunjung hadir di hari akad nikah.

Acara yang direncanakan berlangsung pada Sabtu pagi (9/8/2025) di Dusun Selamat itu mendadak kacau.

Menurut Hamid Rahman, ayah Sukmawati, istrinya langsung pingsan begitu menyadari calon menantu dan keluarganya tidak datang.

Hal ini ia ceritakan kepada anggota Brimob yang berkunjung pada Selasa (12/8/2025).

"Siang itu istri saya mulai syok, lalu malamnya mulutnya sudah kaku. Karena takut terjadi apa-apa, saya langsung membawanya ke rumah sakit," ungkap Hamid.

Sekitar pukul 13.00 Wita, Fatmawati baru saja pulang dari rumah sakit. 

Ia terlihat digotong oleh keluarganya keluar dari mobil menuju ke dalam rumah. Selain ibunya, Sukmawati juga syok dan hingga kini lebih banyak diam.

Hamid menyampaikan kekecewaannya terhadap calon menantu dan keluarganya. Bahkan, ia sudah melaporkan masalah ini kepada pihak berwajib.

"Kami merasa sangat dihina, tidak hanya pagi, tapi malam saat resepsi juga. Di undangan kan tertera dua acara," ujarnya.

Ia sangat menyesalkan tidak adanya pihak keluarga laki-laki yang datang untuk memberikan kabar, bahkan setelah calon suaminya melarikan diri. 

"Yang saya sesalkan, tidak ada satu pun dari pihak keluarga yang datang memberitahu kami," jelas Hamid.

Hari yang seharusnya penuh kebahagiaan justru berubah menjadi aib bagi keluarganya.

Hamid mengaku keluarganya menunggu kabar hingga malam hari, tetapi tidak ada kabar apa pun. 

"Bayangkan, dari pagi sampai siang kami menunggu. Kalau pun dia datang malam hari, saat itu juga akan saya nikahkan," terangnya.

Ia menambahkan bahwa anaknya kini tidak ingin menikah lagi, meskipun pihak laki-laki kembali. 

"Sampai sekarang anak saya sudah tidak mau. Kami sudah memberi kesempatan sampai semalam itu. Biarlah hukum yang bicara," kata Hamid di hadapan anggota Brimob Polda Gorontalo.

Menurut Hamid, tidak ada masalah besar antara anak dan calon menantunya. Hal itu dibuktikan dengan komunikasi mereka yang masih terjalin hingga malam sebelum akad nikah.

"Malam sebelum pernikahan mereka masih saling komunikasi. Kami tidak tahu masalahnya apa sampai dia menghilang begitu saja," tegasnya.

Saat ini, Hamid mengaku fokus menjaga mental istri dan putrinya. 

"Ada dua orang yang harus saya jaga. Saya takut mereka berbuat yang tidak-tidak. Sampai sekarang mereka masih syok. Anak saya tadi saat menatap saya, pandangannya sayu," tuturnya.

Rrumah Sukmawati di Desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, masih tersisa sisa-sisa dekorasi pernikahan, seperti bambu kuning. 

Sejak hari ini, perlengkapan nikah seperti baju dan kursi mulai diangkut menggunakan mobil pikap putih.

Saat awak media bertamu, keluarga inti Sukmawati sempat berada di luar rumah. 

Beberapa menit kemudian, mereka tiba dan langsung masuk ke dalam rumah. Terdengar isak tangis dari dalam.

Tidak lama kemudian, tiga anggota Brimob datang untuk mengundang Hamid (ayah Sukmawati) ke markas. 

Namun, Hamid menolak karena masih ingin menenangkan diri


Artikel ini telah tayang di Tribun Gorontalo

Berita Terkini