Musarotun tak jijik dan tanpa rasa takut langsung menceburkan dirinya ke dalam selokan yang dipenuhi lumpur dan sampah.
Ibu dua anak ini ini mengikuti tahapan tes uji praktik lapangan rekrutmen petugas PPSU.
Bersama kedua temannya yang juga pelamar PPSU, Musarotun bahu membahu menguras selokan tersebut.
Sampah-sampah plastik pun dipungutnya dengan tangan telanjang tanpa menggunakan sarung tangan seperti rekan-rekannya yang lain.
Dengan cekatan, dirinya langsung memasukan sampah-sampah tersebut ke dalam karung putih yang sudah disiapkan pihak kelurahan.
Baca juga: Geram Air Sumur Puluhan Tahun Tercemar TPA, Warga Coret Kantor Wali Kota Pakai Air Lindi
Setelah gilirannya selesai untuk menguras selokan, ia sempat kesulitan saat harus kembali ke atas permukaan.
Ia pun harus dibantu beberapa rekannya yang lain untuk naik.
Sepatu boot yang dikenakannya pun sempat tertinggal di dalam selokan lantaran tertahan oleh tebalnya lumpur yang ada di dasar selokan.
Meski sebagian tubuhnya sudah basah dan kotor dengan lumpur, tapi ia terlihat tetap serius menjalani uji praktik lapangan.
Ia seolah tak mau kalah dengan pelamar PPSU lainnya yang mayoritas merupakan laki-laki.
Termasuk saat dirinya harus memanjat pohon untuk menuntaskan tes penopingan.
Meski serangkaian tes uji praktik lapangan ini terlihat berat, namun ia mengaku tak gentar menghadapinya.
Apalagi ia harus bersaing dengan ratusan pelamar lainnya untuk memperebutkan enam slot PPSU yang dibuka Kelurahan Karet Tengsin.
"Alhandulillah dari tadi tesnya seru. Nyebur ke sekolahan juga enggak jijik," ucapnya sambil tertawa, Rabu (2/7/2025).
Musarotun pun mengaku modal nekat saat ikut daftar rekrutmen PPSU ini.
Ia hanya berharap bisa diterima sebagai petugas PPSU untuk membantu perekonomian keluarganya.
"Sebelumnya saya ibu rumah tangga, ngurus-ngurus rumah. Daftar PPSU harapannya untuk kemajuan ekonomi keluarga," kata dia.