"Karena kesimpulannya memang seperti itu. Kami tidak mau jadi objek uji coba pemimpin."
"Pemimpin harus yang betul-betul paham, tahu kondisi masyarakat bawah, sehingga ada rasa empati dan simpati dengan rakyat," ucap Teguh.
Sebelumnya diberitakan, massa menggelar aksi demo buntut kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 250 persen.
Sistuasi makin panas setelah Sudewo mengeluarkan statement tidak takut didemo oleh masyarakat.
"Siapa yang mau menolak, saya tunggu, silakan lakukan. Bukan hanya 5.000, 50.000 orang pun saya hadapi. Saya tidak akan gentar, saya tidak akan mengubah keputusan," ucap Sudewo pada Rabu (6/8/2025).
Pernyataan Sudewo ini membuat masyarakat Pati mantap menggelar aksi demonstrasi besar pada Rabu (13/8/2025).
Masyarakat Pati juga mengirim banyak donasi untuk peserta demo.
Menanggapi hal ini, Sudewo lalu mencabut kebijakan tersebut.
Namun, massa sudah terlanjur kecewa.
Kini massa meminta Sudewo mundur dari jabatan Bupati Pati.