Karena itulah, dinasnya terus menggencarkan sosialisasi pencegahan, baik melalui sekolah atau organisasi masyarakat dan keagamaan.
"Kita mengisi sosialisasi anti kekerasan dan bulliying," ujarnya.
Ia menerangkan, adanya puluhan kasus ini memang menjadi pekerjaan rumah. Namun, di sisi lain ini menandakan bahwa masyarakat mulai sadar dan berani untuk melaporkan kekerasan pada anak, kepada pihak berwenang.
"Semakin banyaknya laporan, masyarakat sudah paham, sadar bahwa itu (kekerasan pada anak, red) tidak boleh di normalisasi,” pungkasnya.