Ia kembali marah-marah karena menilai tidak ada pelayanan perawatan yang cepat.
Sebab, setiap hari ibunya hanya pemeriksaan daha dan hasil rontgen.
"Ini dokter karena saya sudah berapa tahun hidup orang ngecek TBC harus dari apa?" tanya pria tersebut. "Dahak," jawab dokter.
Kasubag Humas RSUD Sekayu, Dwi, membenarkan insiden tersebut.
“Benar, itu dokter spesialis ginjal. Di video terlihat beliau dimarahi keluarga pasien dan tetap sabar,” ujarnya, melansir dari Tribun Medan, Kamis (14/8/2025).
Untuk diketahui, spesialis ginjal adalah dokter yang memiliki keahlian dalam menangani masalah kesehatan yang berkaitan dengan ginjal. Mereka disebut juga nefrologi atau dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal-hipertensi (Sp.PD-KGH).
Ia menambahkan bahwa pihak rumah sakit akan menggelar rapat untuk memastikan kronologi dan motif kejadian.
Ia mengatakan, pihak RSUD Sekayu akan membahas masalah tersebut untuk mengetahui pasti kronologi kejadian.
"Masalah itu baru akan kami bahas dan rapatkan hari ini, untuk mengetahui kronologi kejadian dan motifnya. Jadi, harap tunggu info lebih lanjut ya," tuturnya.
Sosok dokter Syahpri
Sosok dr. Syahpri bukanlah dokter biasa.
Ia menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan melanjutkan pendidikan spesialis di Universitas Sriwijaya, Palembang.
Pada Oktober 2024, ia resmi meraih gelar Dokter Konsultan di bidang Nefrologi, cabang ilmu kedokteran yang mempelajari fungsi ginjal, penyakit ginjal, dan terapinya.
Selain bertugas di RSUD Sekayu, dr. Syahpri juga berpraktik di RS Bunda Medika Jakabaring Palembang dan pernah bertugas di RSUD Sungai Lilin.
Gelar lengkapnya adalah Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam), K.GH (Konsultan Ginjal Hipertensi), dan FINASIM (Fellow of Indonesian Society of Internal Medicine).
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com
Berita Viral lainnya