Dengan gaya khasnya yang ceplas ceplos, ia menantang pelaku untuk berlari nyaris half marathon.
"Kalau saya digituin, mungkin saya 'puh' (gerakan meludah). Atau malah saya ajak lari 20 KM. Kalau senior saya yang jago tinju dipukulin, mak bleng itu," ujarnya.
Ia mendukung penuh proses hukum kasus ini agar menjadi pelajaran atau efek jera bagi pelaku.
"Jangan sampai kejadian ini terulang lagi. Kendalikan emosi, karena tujuan kita sama, pasien cepet sembuh," pungkasnya.
Baca juga: Nasib Keluarga Pasien yang Paksa Dokter Syahpri Buka Masker, Ngaku Bayar Kamar VIP Serasa BPJS
Baca juga: Sosok dr Syahpri yang Dipaksa Lepas Masker Oleh Keluarga Pasien VIP, Spesialis Ginjal RSUD Sekayu
Viral di media sosial
Keributan panas di RSUD Sekayu viral di media sosial.
Keluarga pasien TBC memaki dan membuka paksa masker dokter Syahpri Putra Wangsa.
Dokter Syahpri yang mendapatkan perlakuan kasar dari keluarga pasien akhirnya membawa kasus tersebut ke meja polisi.
Sejumlah pihak pun turut mengawal kasus tersebut.
Lantas, seperti apa duduk perkara kejadian yang dialami dokter Sub Spesialis Ginjal dan Hipertensi tersebut?
Ternyata, kejadian itu dipicu oleh permintaan pulang pasien yang ditolak lantaran sampel dahak masih terlalu sedikit untuk pemeriksaan.
Insiden itu berawal ketika seorang pasien masuk ke Ruang Leban pada 8 Agustus 2025 pukul 21.05 WIB dari IGD oleh perawat Leban.
Pihak rumah sakit kemudian melakukan orientasi ruangan dan edukasi kepada keluarga pasien.
Keluarga pun menandatangani lembar edukasi dan menyetujui agar pasien dirawat di Ruang Leban.
Pasien juga sudah diperiksa kadar gula darah (BSS) dan dilakukan perencanaan tes dahak TCM (Tes Cepat Molekuler).