Mencakup bagi hasil Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), seharusnya Kota Surabaya memperoleh bagi hasil sekitar Rp800 miliar - Rp1 triliun. Untuk menutup defisit tersebut, Pemkot Surabaya resmi mengusulkan kepada DPRD terkait alternatif penambahan anggaran melalui pinjaman sebesar Rp452 miliar melalui Bank Jatim.
Baca juga: Pemkot Surabaya Resmi Ajukan Usulan Pinjaman Rp452 Miliar
Menurutnya, mencari alternatif pembiayaan lebih bijak dibandingkan meningkatkan pajak daerah. “Kalau hari ini kita melakukan pembiayaan, karena saya tidak ingin memberatkan masyarakat Surabaya dengan menaikkan PBB dan lainnya," kata Cak Eri.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembiayaan infrastruktur. Ia menegaskan bahwa pembangunan tidak dapat ditunda.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur sangat penting untuk menggerakkan perekonomian Surabaya. "Tidak bisa bergerak ekonominya secara dahsyat tanpa dibantu oleh infrastruktur," tegasnya.
Untuk itu, Wali Kota Eri menekankan bahwa optimalisasi PAD bisa dilakukan melalui kejujuran dalam membayar pajak restoran, parkir, dan hotel. "Banyak inovasi yang bisa kita lakukan. Surabaya bergeraknya melalui Kampung Pancasila. Intinya gotong royong, yang mampu membantu yang lemah,” katanya.