Disinggung soal video keributan yang sempat viral, Gunindar menilai, peristiwa tersebut hanya dipicu salah paham antara pengunjung dan pedagang.
Pihaknya berharap dengan metode pembinaan, pengawasan, dan penyuluhan, pelaku usaha dan wisatawan bisa lebih menahan diri.
Sehingga masalah serupa tidak terulang.
Terkait keberadaan pedagang keliling, Gunindar menyebut mereka tetap diperbolehkan berjualan sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat.
Namun, mereka diingatkan agar tidak mengganggu pedagang kios yang sudah ada.
“Pedagang keliling boleh mencari rezeki, tetapi harus benar-benar keliling, tidak boleh berhenti di dekat kios atau restoran karena bisa memicu kesalahpahaman. intinya, jangan sampai merugikan pedagang lain,” tegasnya.
Pihak satpol pp bersama instansi terkait memastikan akan terus melakukan pembinaan rutin, agar Wisata Telaga Sarangan semakin nyaman bagi pengunjung sekaligus.
“Kami ingin memberi ruang usaha yang sehat bagi para pedagang setempat,” pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com