Berita Viral

Dulu Ngejar Orang, Sumanto Mantan Kanibal Sekarang Dikejar Endorse, Penasaran dengan Rawon

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DIKEJAR ENDORSE - Sumanto eks manusial kanibal saat berkegiatan di Yayasan An-Nur H Supono Mustajab Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah, baru-baru ini. Sumanto kini dikejar endorse karena sering bikin konten mukbang, Selasa (19/8/2025).

Makanan tersebut adalah rawon. Sumanto mengaku sangat ingin mencicipi makanan khas Probolinggo tersebut.

Baca juga: Sumanto Eks Manusia Kanibal Sudah Keliling Dunia, Beruntung Kenal Mbah Pono yang Kini Telah Tiada

KEHIDUPAN SUMANTO - Sumanto eks manusia kanibal. Kini ia menjadi konten kreator. (Tribun Jateng/Khoirul Muzaki)

Lika-liku Sumanto

Kasus kanibalisme Sumanto menggemparkan banyak orang di tahun 2003.

Hakim yang menangani kasusnya sempat kebingungan karena tidak ada pasal yang secara spesifik mengatur tindakan tersebut.

Akhirnya, ia didakwa dengan pasal pencurian dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara.

Namun, setelah tiga tahun menjalani hukuman, ia mendapat remisi dan dibebaskan pada tahun 2006.

Kendati demikian, warga Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon, tempat asalnya, menolak kehadirannya karena rasa takut yang masih membekas.

Sumanto akhirnya diterima di Yayasan Annur, sebuah panti rehabilitasi dan klinik jiwa di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, yang diasuh oleh KH Supono Mustajab atau Mbah Pono.

Di tempat tersebut, Sumanto diajarkan ilmu agama dan diarahkan untuk melupakan masa lalunya yang kelam.

Baca juga: Masih Ingat Sumanto? Dulu Napi Kanibalisme, Kini Jadi Ngonten Mukbang dan Hobi Pelihara Burung

Ia bahkan sempat diajak terlibat dalam kegiatan sosial dan mengisi pengajian bersama Mbah Pono.

Setelah wafatnya Mbah Pono, Sumanto mengalami kesulitan menerima kenyataan.

Pengasuhnya, Singgih Prakoso, pernah bercerita bahwa Sumanto sering menunjukkan perilaku murung dan terus mempertanyakan keberadaan Mbah Pono.

"Ada sedikit kendala di kita, karena meninggalnya almarhum, Sumanto belum bisa menerima dan percaya. Masih sering ditanyakan, 'kok mbaeh jarang meng ngisor?' (kok Mbah Pono jarang ke bawah?)," kata Singgih, seperti dikutip dari Kompas.com.

Meskipun telah berkali-kali dijelaskan bahwa Mbah Pono telah tiada, Sumanto tetap tidak percaya.

"Kita sudah jelaskan tapi tetap tidak percaya, 'lombo lah, mesih ana koh' (bohong, masih ada kok), begitu selalu jawaban dia," ungkap Singgih. 

Namun, seiring waktu Sumanto mulai beraktifitas normal berkat dukungan banyak orang di Yayasan Annur.

Ia didukung penuh agar bisa hidup di tengah masyarakat. Kini salah satuj aktivitasnya adalah menjadi konten kreator.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini