"Penginnya parkirannya balik, soalnya sejak tidak ada parkiran itu kan banyak yang kosong (tokonya)."
"Customer jarang ke sini soalnya parkiran yang tersedia agak jauh-jauh," ucap Novia.
Novia menyebut, tempatnya bekerja mengalami penurunan pembeli sekitar 30 persen sampai 50 persen.
Oleh karena itu, dia berharap ada jalan keluar dari sepinya sejumlah toko.
"Sempat ada audiensi di Siola, cuma belum tercapai titik temu."
"Sejauh ini belum ada protes dalam bentuk lain, baru pemasangan stiker itu dulu, harapannya parkirnya dikembalikan," katanya.
Merespons protes ini, Kepala UPTD Parkir TJU Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, Jeane Mariane Taroreh menyebut, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah titik parkir di sekitar Jalan Tunjungan.
Sejumlah kantong parkir tersebut berlokasi di Gedung Mal Pelayanan Publik Siola, Jalan Tanjung Anom, Gedung TEC, Jalan Genteng Besar, Halaman Kantor BPN, serta Pasar Tunjungan.
"Kapasitas parkir di Kawasan Tunjungan Romansa ada di beberapa titik dan cukup tersebar. Kapasitas 490 mobil dan kapasitas R2 2.250 motor yang tersebar di enam titik," ujar Jeane.
Baca juga: Penjelasan BPS Soal Pengeluaran Rp3 Juta per Orang Disebut Super Kaya Menurut Data DTSEN
Pemkot Surabaya berencana membuka kantong parkir baru di sekitar Jalan Tunjungan.
Dengan demikian, pengunjung tidak perlu berjalan jauh jika ingin berbelanja.
Jeane mengatakan, ada kemungkinan untuk menambah jumlah kantong parkir di sekitar Jalan Tunjungan.
Ia mengungkapkan, salah satu kantong parkir yang akan dibuka tersebut berada di Jalan Genteng Besar.
Menurutnya, ada lahan luas yang bisa menampung banyak mobil di lokasi tersebut.
"Tapi (di Jalan Genteng Besar) akan didata ulang untuk kapasitasnya. Kantong parkir sebelum Mumuso juga banyak daya tampung untuk roda 2 dan 4," kata Jeane saat dikonfirmasi, Rabu (20/8/2025).