“Ada dua blok, blok A sampai E dan blok F. Blok A sampai E itu memang tanahnya aset Kementerian Keuangan, meskipun bangunannya adalah aset Kementerian Sekretariat Negara. Kalau di F itu tanah dan bangunannya adalah aset Kementerian Sekretariat Negara. F itu yang sebelah rel ya," ungkap Juri.
Kedepannya rumah di blok A dan E akan dialihkan untuk rumah menteri dan wakil menteri yang belum mendapatkan fasilitas perumahan resmi.
Hal itu arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
"Sudah disepakati dan sudah mendapat arahan dari Pak Presiden bahwa untuk blok A sampai E itu akan menjadi rumah dinas menteri yang belum mendapatkan rumah dinas di Widya Chandra atau di tempat lain, dan wakil menteri," katanya.
Menurut Juri, beberapa rumah akan digabung untuk dijadikan satu unit hunian bagi menteri atau wakil menteri sesuai kebutuhan.
"Nanti akan di kotak, digabung beberapa rumah untuk menteri, beberapa rumah untuk wamen. Jumlahnya sudah cukup dihitung, nanti tinggal mekanismenya apakah akan digaris empat rumah untuk satu menteri atau seperti apa, sedang dikerjakan oleh Pak Sesmen," ucapnya.
Sementara itu, blok F akan dimanfaatkan untuk pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam menyediakan tiga juta unit rumah.
"Sementara untuk F kami akan manfaatkan untuk membangun rumah untuk masyarakat MBR, masyarakat berpenghasilan rendah. Jadi untuk mendukung program pembangunan rumah, tiga juta rumah. Itu di soal Kalibata," pungkas Juri.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews