Kakak di Surabaya Merasa Janggal Adiknya Menangis Keras Sesenggukan, Terkuak Ulah Tercela Tetangga

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PELAKU PELECEHAN SEKSUAL - Tangkapan layar video amatir warga menginterogasi DI (60) di permukiman tempat tinggal kawasan Kecamatan Wonokromo, Surabaya. DI mengaku melakukan pelecehan pada bocah SD yang juga tetangganya, Agustus 2025.

Kesaksian adiknya itu, langsung dilaporkan kepada ayahnya.

Mendengar kabar tersebut, sang ayah pun langsung naik pitam.

Mengingat, rumah pelaku cuma berjarak tak sampai 20 langkah kaki, karena berada tepat di depan lorong rumahnya.

Sang ayah langsung meminta pelaku keluar rumah untuk diinterogasi warga.

Selama diinterogasi, DI ternyata mengakui di hadapan para tetangga dan orang tua korban, bahwa tuduhan tersebut bukan isapan jempol semata. 

"Jam 20.08 WIB saya telepon ayah saya. Si pelaku diseret ke depan rumah. Ternyata pelaku mengaku, kalau dirinya melakukan pelecehan seksual," jelasnya. 

Pihak keluarga besar yang makin khawatir dengan kondisi sang anak, langsung membawanya ke rumah sakit (RS) terdekat.

Namun, kondisi anak sudah terlanjur trauma. 

Setibanya di RS, bukannya makin tenang, malah makin merengek sejadi-jadinya.

Bahkan, petugas medis menyerah, karena sang anak terus menerus menolak diberikan penanganan medis.

Tak pelak, SH membawa adiknya itu untuk berkonsultasi kepada pihak kepolisian di Mapolsek Wonokromo, lalu didampingi menuju ke Penyidik Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, untuk mendapatkan pendampingan hukum serta penanganan psikologis guna pemulihan traumatis sang adik. 

"Udah enggak (trauma) sekarang, karena sudah lama. Kalau awal-awal trauma. Karena sudah diberikan pendampingan oleh Polrestabes Surabaya 3 hari. Lalu dilanjutkan ke RSUD dr Soewandi Surabaya," jelasnya. 

Ternyata, kejadian memilukan yang menimpa adiknya itu, benar-benar menggegerkan perkampungan tempat tinggalnya, beberapa hari kemudian. 

Semua warga atau para tetangganya, terutama yang memiliki anak perempuan berusia sepantaran dengan adiknya, mulai memastikan apakah pernah disentuh atau dilecehkan oleh si pelaku. 

Ternyata, DI juga melancarkan aksinya pada tiga orang bocah perempuan yang tinggal di permukiman tersebut. Modusnya beragam. 

Halaman
1234

Berita Terkini