Berita Viral

Gara-gara Status WhatsApp Ambil Konten TikTok, Emak-emak Ribut, Polisi Turun Tangan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERTENGKARAN - Tiga ibu-ibu di Sulawesi Barat dimediasi polisi usai cekcok hingga saling dorong, Kamis (21/8/2025). Pemicu pertengkaran karena status WhatsApp.

Melihat kasus pertengkaran ibu-ibu tersebut, ada baiknya bijak dalam menggunakan media sosial.

Sejumlah orang sering mengunggah status di media sosial untuk menceritakan apa yang sedang terjadi pada diri mereka.

Baik itu aktivitas sehari-hari seperti makanan yang sedang disantap, barang yang baru dibeli, atau perjalanan yang sedang dilakukan.

Namun, Psikolog sosial Hening Widyastuti mengingatkan masyarakat agar berhati-hati saat mengunggah status di media sosial.

"Seandainya yang diunggah adalah sesuatu, dalam arti kata tidak merugikan orang lain, itu sebenarnya baik-baik saja. Tapi, kalau sudah mencaci pihak lain dan sebagainya, itu agak keterlaluan," ucap Hening dikutip dari Kompas.com.

Menurut Hening, unggahan yang bersifat menggunjing atau menyindir orang lain, meski nama yang dituju tidak disebutkan, sebaiknya dihindari.

Baca juga: Hebohnya Emak-emak Ponorogo Lomba Baris Berbaris HUT RI ke-80, Tampilkan Defile Hingga Yel-yel

Pasalnya, foto, video, atau tulisan yang diekspos melalui status dapat memicu dampak negatif.

Alih-alih meluapkan kekesalan untuk merasa lega, justru akan terus merasa kesal, terutama ketika status tersebut membuat pihak lain tersinggung.

"Kalau masih bisa dikendalikan (tidak membuat status yang bisa memicu keributan), maka sebaiknya dikendalikan," tambah Hening.

Dia menjelaskan salah satu alasan seseorang mengunggah status di media sosial adalah untuk mencari wadah bercerita guna meringankan beban pikiran.

Namun, ketika status yang diunggah malah menyinggung pihak lain dan memicu keributan, hal itu justru menambah beban pikiran.

"Intinya balik lagi, keinginan (mengunggah status) supaya lega. Keruwetan di pikiran itu terunggah supaya dia merasa lega. Dengan catatan, jangan sampai menyakiti orang lain, mengajak berantem, atau memicu hal-hal yang negatif," terang Hening.

Dalam era digital ini, mengendalikan apa yang diunggah di media sosial menjadi semakin penting untuk menjaga kedamaian dan menghindari konflik yang tidak perlu.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini