Agus mengimbau kepada penumpang di area Terminal Purabaya Bungurasih untuk segera melapor ke Polsek Waru atau pos polisi yang berada di terminal jika mengetahui ada calo.
"Lebih cepat lebih baik, supaya kita bisa cepat menangani dan mendeteksi. Jangan dianggap remeh akhirnya berlarut-larut. Kami punya pos di Bungurasih itu," pungkasnya.
Di sisi lain, Rudy alias Kentit mengaku kapok usai dikeroyok calon penumpang karena tidak mengembalikan penuh uang refund.
"Udah enggak (calo lagi), kapok katanya. Enggak balik (kemali jadi calo) katanya," kata Agus.
"Tak kasih tahu, kerja yang baik, jangan bikin kotor piringmu sendiri. Kalau mau balik, balik aja. Tapi orang sudah ngerti kamu. Saya intip lagi, tidak balik dia," ucap Agus.
Agus mengatakan, Kentit mengalami luka-luka di tubuhnya usai dikeroyok dengan menggunakan benda tajam dan batu bata.
"Sebelah kiri pelipisnya lubang karena dipukul pakai kunci yang ditaruh di antara jari, jadi bocor sebelah kiri. Terus kepalanya bengkak karena dipukul bata," ujarnya.
Polisi mengaku meminta Kentit untuk berobat ke rumah sakit, namun yang bersangkutan enggan dan ingin mengobati luka secara mandiri.
Baca juga: Tiap Hari Siswa SD Pegangan Tangan Seberangi Sungai Demi ke Sekolah, Titip Pesan ke Gubernur
Sebelumnya, aksi dua kru bus nyaris adu jotos di Terminal Caruban, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, juga menjadi sorotan publik.
Video berdurasi satu menit 55 detik yang merekam kejadian tersebut viral di media sosial.
Tepatnya setelah direkam oleh salah satu penumpang bus lalu diunggah di medsos.
Dalam video tersebut, tampak sejumlah orang mencoba memisahkan dua orang yang sedang bersitegang.
Kedua kru yang bertikai rupanya berasal dari PO Sugeng Rahayu dan PT Jaya Putih Reog.
Kasatgas Terminal Caruban, Suharta Wahyu, yang dikonfirmasi pada Senin (21/7/2025), membenarkan kejadian ini.
Ia menyebut, peristiwa dua kru bus nyaris adu jotos ini terjadi di Terminal Caruban pada Sabtu (19/7/2025) lalu.