Peristiwa ini terjadi di Kampung/Desa Tanjung, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dalam video berdurasi 58 detik, warga menerjang derasnya air Sungai Cikarang.
Mereka berjibaku agar keranda mayat tidak terjatuh.
Seorang warga, Wahyudin (49) mengatakan, warga menggotong keranda mayat menuju pemakaman terjadi pada Selasa (19/8/2025).
Warga terpaksa menyeberangi sungai karena tidak ada akses lain menuju pemakaman akibat jembatan terputus.
"Itu kan karena tidak ada lagi akses lain menuju pemakaman kalau ada yang meninggal," ujar Wahyudin, Jumat (22/8/2025).
"Jadi saya itu terpaksa harus nyeberangi sungai walaupun airnya deras. Keadaannya banjir," imbuhnya.
Wahyudin menjelaskan, tempat pemakaman umum berada di seberang sungai, tepatnya di Kampung Cibungur, Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran.
Warga pun tidak ada pilihan lain kecuali menuruni sungai yang cukup deras.
"Kami di perbatasan dengan Kampung Cibungur, Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran, sementara kuburan atau makam umum itu ada di Cibungur," ucap Wahyudin.
Mirisnya, tak hanya sekali itu warga menggotong keranda mayat saat melakukan pemakaman.
"Sudah sering, ketika jembatan putus. Kalau kemarin-kemarinnya ketika masih ada jembatan, lewat jembatan."
"Sekarang kan enggak ada jembatan, jadi terpaksa turun ke sungai," ucapnya.
Baca juga: Jeritan Warga Kampung Soal Tunjangan DPR Makin Melimpah, Merasa Tak Adil Tinggal di Kontrakan Sempit
Kepala Desa Tanjung, Dasep Taofiqul Hiqmah, mengatakan, jembatan gantung yang menjadi akses vital bagi warganya tersebut dibangun pada tahun 2017 silam oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi.
Enam tahun berselang, jembatan tersebut rusak dihantam banjir bandang, tepat di bulan Desember 2024 lalu.