Ini berarti kematian tersebut mungkin disebabkan oleh konsumsi mi mentah yang berlebihan, sehingga memicu komplikasi kesehatan serius, seperti masalah usus akut atau obstruksi pencernaan.
Peristiwa ini kemudian menuai sorotan punlik, baik dalam negeri maupun di negara Arab.
Baca juga: 3 Cara Sehat Makan Mi Instan ala dr Zaidul Akbar, Resep Masak Khusus: Bawang Bombay 1 Biji
Institut Gizi Nasional Mesir menegaskan, belum ada bukti ilmiah bahwa mi instan secara langsung menyebabkan kematian.
Menurut mereka, kasus seperti ini lebih mungkin dipicu oleh cara konsumsi yang salah, jumlah yang tidak wajar, atau kondisi penyimpanan produk yang tidak sesuai.
Dalam permohonan kepada pihak berwenang, sang ayah mendesak para pejabat untuk meninjau keamanan produk mi instan.
"Apa yang terjadi pada putra saya adalah tragedi. Ini seharusnya menjadi peringatan bagi keluarga untuk melindungi anak-anak mereka," ujarnya, dikutip dari Ynet News, Kamis (21/8/2025).
Fenomena makan mi instan mentah sebenarnya bukan hal baru.
Di media sosial, tantangan “Makan Ramen Mentah” telah ditonton jutaan kali di TikTok dan platform lain.
Mi instan banyak dikonsumsi di Mesir, terutama di kalangan anak muda karena harganya yang murah dan praktis.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa insiden yang terkait dengan mi instan telah dilaporkan meskipun ada informasi tentang risiko kesehatan yang terkait dengan beberapa bahannya, termasuk monosodium glutamat (MSG) dan pengawet.
Selain bahaya fisik akibat dikonsumsi mentah, kandungan natrium dalam mi instan juga jadi perhatian.
Satu bungkus mi instan dapat mengandung hingga 1.330 miligram natrium (garam), sementara WHO hanya mengizinkan asupan maksimal 2.000 miligram per hari.
Kasus Lain
Sebelumnya juga viral kasus anak harus rutin cuci darah tanpa batas waktu di usianya yang masih 12 tahun.
Penyebab ia harus cuci darah karena diduga sering makan ayam goreng.