Petani Kota Batu Keluhkan Harga Sawi Lebih Murah Dibanding Tarif Parkir Motor

Poin penting:

• Harga sawi putih anjlok menjadi Rp 500 per kilogram saat panen raya di Kota Batu.
• Petani Sugeng Mulyo mengaku hanya memperoleh Rp 2 juta dari panen 5 ton sawi, padahal biaya perawatan mencapai Rp 6 juta.
• Penurunan harga terjadi karena pasokan melimpah di pasar saat musim panen, sementara pembeli cenderung berkurang.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Saat ini di Kota Batu tengah musim panen sayuran. Namun saat panen raya seperti saat ini membuat harga sayur terutama sawi putih kini tak bernilai.

Menurut Petani asal Dusun Junggo Desa Tulungrejo Bumiaji Kota Batu, Sugeng Mulyo sawinya hanya laku Rp 500 perkilo.

“Dari petani seperti saya ini sawi hanya Rp 500 perkilo. Masih mahal tarif parkir motor. Saya panen sawi 5 ton cuma laku Rp 2 juta,” kata Sugeng pada Tribun Jatim Network, Senin (6/10/2025).

Menurut Sugeng penyebab turunnya harga sayur khususnya sawi karena banyak petani yang panen sehingga barangnya banyak di pasar. 

Umumnya harga sawi di pasaran berkisar antara Rp 1.300 hingga Rp 1.500 perkilogram. 

“Mungkin pembelinya juga jarang di pasar dan mungkin karena musim panen. Mau bagaimana lagi,” ujarnya.\

Baca juga: Melon Rp6000 Tak Manis Picu Keributan di Jombang, Pedagang dan Pembeli Damai Lewat Mediasi

Selain sawi, sayuran yang saat ini harganya turun ialah kentang dan wortel. 

“Harga kentang dan wortel juga turun. Wortel dari Rp 10.000 jadi Rp 5.000, kentang dari Rp 14.000 turun jadi Rp 11 ribu itu yang jenis super,” jelasnya. 

Sugeng mengakui akibat harga sayur yang turun membuatnya merugi. Sebab untuk biaya perawatan khusus sawi putih saja ia menghabiskan Rp 6 juta, sedangkan hanya laku Rp 2 juta.

“Untung saya kerjakan sendiri jadi tidak membayar tenaga orang,” pungkasnya.

Baca juga: Festival Tabebuya 2025 di Kota Batu, Bunga Tak Semekar Tahun Lalu