Alami Luka Bakar Menganga Usai Operasi, Pasien Asal Tuban Laporkan RSUD Bojonegoro ke Polisi
Alami luka bakar menganga hingga menerima lebih dari 30 jahitan pasca operasi, pasien asal Tuban laporkan manajemen RSUD Bojonegoro ke polisi.
Penulis: Misbahul Munir | Editor: Dwi Prastika
Poin Penting:
- Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono, membenarkan laporan pasien asal Tuban pada pihak manajemen RSUD Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
- Duwi Pertiwi mendapatkan luka bakar menganga di kaki kirinya hingga harus kembali ke meja operasi.
- Dalam waktu dekat, penyidik akan memanggil pihak rumah sakit untuk dimintai klarifikasi.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Misbahul Munir
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Seorang pasien asal Kabupaten Tuban, Jawa Timur, melaporkan pihak manajemen RSUD Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro ke Mapolres Bojonegoro.
Duwi Pertiwi (24) asal Desa Wangluwetan, Kecamatan Senori, Tuban, itu, melapor ke polisi atas kejadian yang dialaminya saat menjalani operasi punggung di RSUD Bojonegoro.
Namun, bukannya kondisinya makin membaik, Duwi Pertiwi justru mendapatkan luka bakar menganga di kaki kirinya hingga harus kembali ke meja operasi.
Sedikitnya ia harus menerima lebih dari 30 jahitan untuk menutup lukanya.
"Benar (lapor) Selasa (23/9/2025) kemarin, dan langsung dimintai keterangan di Unit 2 Pidsus Satreskrim Polres Bojonegoro," ungkap Duwi, Kamis (25/9/2025).
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono, membenarkan adanya laporan tersebut.
Laporan itu resmi teregister di Polres Bojonegoro pada Selasa, 23 September 2025.
“Benar, kemarin korban melapor,” kata Bayu, Kamis (25/9/2025).
Kasus ini, lanjut Bayu, masih dalam tahap penyelidikan.
Dalam waktu dekat, penyidik akan memanggil pihak rumah sakit untuk dimintai klarifikasi.
Sementara itu, sebelumnya Direktur RSUD Bojonegoro, Ani Pujiningrum, tak menampik adanya insiden tersebut.
Ia menyebut kejadian yang menimpa Duwi sebagai Kejadian Tak Diharapkan (KTD), bukan malapraktik.
Baca juga: Kronologi Lengkap dan 11 Fakta Pasien Asal Tuban Alami Luka Bakar Saat Operasi di RSUD Bojonegoro
"Operasi sudah sesuai SOP (Standard Operating Procedure/Prosedur Operasional Standar), tak ada unsur kesengajaan. Gangguan terjadi pada alat electrosurgical unit (ESU) yang fungsinya menghentikan pendarahan," kata Ani.
Ani menambahkan, pihak rumah sakit telah meminta maaf dan berjanji menanggung penuh biaya pengobatan lanjutan.
"Kami sudah berkomunikasi dengan keluarga melalui mediator dan akan memberikan penanganan terbaik, termasuk kunjungan ke rumah pasien,” ujarnya.
Kini, nasib kasus ini berada di tangan penyidik Polres Bojonegoro.
Polisi akan memeriksa dokumen medis, memanggil pihak RSUD, hingga mendalami dugaan kelalaian yang membuat seorang pasien muda harus menanggung luka panjang.
Sebelumnya, seorang pasien asal Kabupaten Tuban, Jawa Timur, diduga menjadi korban malapraktik saat menjalani perawatan medis di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
Pasien bernama Duwi Pertiwi (24), warga Desa Wangluwetan, Kecamatan Senori, Tuban, itu awalnya menjalani tindakan medis berupa operasi tulang punggung pada 12 Agustus 2025 lalu.
Namun bukannya membaik, Duwi justru mengalami luka serius di bagian kaki kirinya.
Luka tersebut cukup parah hingga harus mendapatkan lebih dari 30 jahitan.
Kejadian itu sontak membuat pihak keluarga curiga adanya dugaan malapraktik yang dilakukan oleh petugas medis RSUD Bojonegoro.
Perwakilan keluarga Yudi, mengemukakan, awalnya pada 12 Agustus 2025 yang lalu, Duwi menjalani pengobatan untuk sakit punggung yang dialaminya hingga harus dilakukan tindakan operasi.
Kemudian pascaoperasi, kata Yudi, pihak keluarga malah mendapati ada luka besar di lutut kaki kiri hingga harus dijahit dan diperban.
Hal itu sontak membuat pihak keluarga heran dan bingung, apa yang sebenarnya terjadi di meja operasi hingga timbul luka yang begitu serius.
“Awalnya pihak rumah sakit juga tidak memberi penjelasan yang jelas. Kami sempat bingung, karena penyakit yang dioperasi di bagian punggung, tapi setelah operasi justru ada luka besar di kaki kiri," ungkap Yudi pada TribunJatim.com, pada Rabu (10/9/2025).
Baru setelah pihak keluarga mendesak, perwakilan dari rumah sakit akhirnya buka suara.
Menurutnya, pihak RSUD Bojonegoro menjelaskan, luka itu terjadi akibat adanya masalah pada alat medis yang digunakan pada saat proses operasi. Sehingga menyebabkan luka bakar serius di kakinya.
“Dijelaskan bahwa ada gangguan pada alat medis ground cutternya. Alat itu kata pihak rumah sakit mengalami korsleting sehingga menyebabkan luka bakar pada bagian kaki sehingga dilakukan tindakan medis itu,” terangnya.
Yudi menyayangkan sikap keterbukaan rumah sakit terhadap pasiennya. Terlebih, pasca kejadian tidak ada upaya penanganan serius terhadap pasien.
"Detailnya informasi itu, kita tahu setelah 19 hari, dan selama rentan waktu itu sudah beberapa kali kita mintai kejelasan, dan menyampaikan keluhan, tidak ada tindak lanjut, dan baru ditanggapi 31 Agustus kemarin," bebernya.
Pihak keluarga pun menyayangkan atas keteledoran yang dilakukan oleh pihak rumah sakit sehingga mengakibatkan timbulnya luka serius yang dialami oleh Duwi.
Yudi berharap pihak RSUD Bojonegoro bertanggung jawab hingga pasien sembuh dan mengganti semua kerugian yang timbulkan.
Pihak keluarga juga mengancam bakal membawa perkara ini ke ranah hukum bila tidak ada iktikad baik atau tanggung jawab dari pihak RSUD Bojonegoro.
“Kami berharap ada tanggung jawab dari pihak rumah sakit. Kalau tidak ada penyelesaian, kami akan menempuh upaya lebih lanjut terkait dugaan malapraktik ini,” tegasnya.
Serupa, Duwi, mengaku terkejut dengan apa yang dialaminya. Bahkan ia tidak merasakan apapun pada saat kakinya terluka.
"Saat operasi itu, dibius total jadi nggak merasakan apapun. Tahu-tahu setelah selesai, terasa ada yang beda di kaki, kayak tebal itu, dan saat digerakkan sakit. Saat tak buka kok diperban," bingungnya.
Saat itu, penuturan Duwi, dia hanya dikasih tahu kalau kakinya mengalami luka bakar sehingga harus dilakukan penanganan lebih lanjut.
"Dijelaskan oleh perawat kalau lukanya cukup dalam, sehingga harus dijahit untuk menutupi lukanya. Pasca efek obat biusnya sudah hilang, sakitnya luar biasa, sampai pulang itu dikipasi terus karena panas dan perih," tambahnya.
Sementara itu, saat ini untuk beraktivitas Duwi terpaksa harus menggunakan alat bantu berjalan. Mengingat kondisi luka di kakinya yang cukup serius sehingga membatasinya untuk beraktivitas.
"Harapannya ya semoga dapat cepat sehat, dan kejadian ini tidak terjadi pada orang lain, serta menjadi evaluasi terhadap pelayanan rumah sakit yang lebih baik," tutupnya.
Tanggapan Rumah Sakit
RSUD Dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro akhirnya buka suara terkait kasus pasien bernama Duwi Pertiwi (24), warga Desa Wangluwetan, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, yang mengalami luka bakar saat menjalani operasi tulang punggung.
Direktur RSUD Bojonegoro, dr Ani Pujiningrum, menyampaikan permohonan maaf kepada pasien dan keluarganya atas Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) tersebut.
Ia menegaskan, kejadian tersebut murni kecelakaan dan bukan tindakan malapraktik.
dr Ani juga berjanji pihaknya bakal bertanggung jawab penuh terhadap perawatan luka yang dialami pasien.
"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Nona D (Duwi) beserta keluarga. Kami bertanggung jawab atas pengobatan luka yang timbul, dan seluruh biayanya akan ditanggung rumah sakit. Kami juga mendoakan agar pasien segera pulih seperti sediakala," ujar Ani, saat konferensi pers di RSUD Bojonegoro, pada Kamis (11/9/2025).
Menurut dr Ani, insiden itu terjadi saat pasien menjalani operasi ketiga pada tulang belakang.
Dalam tindakan medis tersebut, tim dokter menggunakan alat bernama electrosurgical unit (ESU) atau kouter, yang berfungsi menghentikan perdarahan akibat sayatan operasi.
"Pemasangan grounding pada kaki pasien sudah dilakukan sesuai prosedur. Alat yang sama juga digunakan dalam operasi lain, termasuk dua kali operasi sebelumnya pada pasien yang sama, dan tidak pernah menimbulkan luka bakar," jelasnya.
dr Ani menyebutkan, alat ESU yang dipakai dalam operasi sudah melalui proses kalibrasi pada Juli 2025 lalu, sehingga dinyatakan laik digunakan.
Kasus ini, lanjut Ani merupakan kejadian yang pertama kali terjadi selama penggunaan alat tersebut di RSUD Bojonegoro.
Manajemen RSUD Bojonegoro berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelayanan, maupun alat medis yang akan digunakan.
Dia bakal memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Ini merupakan kejadian yang tidak diinginkan dan baru pertama kali terjadi, kersane Gusti Allah (kehendak Allah) sehingga ini bisa terjadi. Namun kami akan melakukan evaluasi menyeluruh demi meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien," tutupnya.
RSUD Dr R Sosodoro Djatikoesoemo
Tuban
Desa Wangluwetan
Kecamatan Senori
AKP Bayu Adjie Sudarmono
ViralLokal
TribunJatim.com
Berita Bojonegoro terbaru
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
meaningful
Madura United Unggul Penguasaan Bola, Alfredo Vera Sesalkan Hasil Imbang Lawan PSBS Biak |
![]() |
---|
Pabrik Penggilingan Tebu di Tulungagung Terbakar Hebat Gara-gara Korsleting Pompa Air |
![]() |
---|
Polisi Tetapkan Pria yang Dihajar Warga Sukolilo Surabaya sebagai Tersangka Dugaan Pelecehan Anak |
![]() |
---|
DKPP Kota Kediri Gelar B2SA Goes To School di Sejumlah Sekolah, Gaungkan Pola Makan Sehat Seimbang |
![]() |
---|
Cuaca Jatim Jumat 26 September 2025 Cerah, Surabaya dan Sidoarjo Panas hingga 35 Derajat Celcius |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.