Siswa di Bojonegoro Diduga Keracunan MBG
Penyelidikan Keracunan MBG di SDN Bojonegoro, Penyedia Kirim Sampel ke Laboratorium: Janggal
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Campurejo, penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Semanding, angkat bicara
Penulis: Misbahul Munir | Editor: Sudarma Adi
Poin Penting:
- Penyelidikan Menyeluruh: Kepala SPPG Campurejo, Gilang Gumelar, menyatakan pihaknya masih melakukan investigasi. Sampel makanan telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk memastikan penyebab pasti. Hasil uji laboratorium diperkirakan keluar dalam 24 jam.
- Proses Sesuai SOP: Gilang menegaskan bahwa seluruh proses pengolahan makanan, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengemasan, telah dilakukan sesuai standar kebersihan dan keamanan pangan.
Laporan Wartawan Tribunjatim Network, Misbahul Munir
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Campurejo, penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Semanding, angkat bicara terkait sejumlah siswa yang mendadak sakit diduga keracunan hingga harus mendapat perawatan medis.
Kepala SPPG Campurejo, Gilang Gumelar, menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan investigasi lebih lanjut terkait siswa sakit diduga keracunan MBG.
Sampel makanan juga telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk memastikan penyebab pasti sakit yang dialami para siswa.
"Hasil uji laboratorium baru bisa keluar dalam 1x24 jam. Jadi saat ini kami juga menunggu hasilnya, apakah benar keracunan penyebabnya dari makanan MBG atau ada faktor lain," jelas Gilang, Kamis (25/9/2025).
Baca juga: BREAKING NEWS : 7 Siswa SD di Bojonegoro Dilarikan ke Rumah Sakit, Diduga Keracunan usai Santap MBG
Gilang menegaskan, seluruh proses pengolahan makanan program MBG dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
Mulai dari pemilihan bahan baku, pencucian, hingga pengolahan, dipastikan memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan termasuk konsultasi dengan ahli gizi.
Meski demikian, Gilang mengaku janggal dengan kasus ini. Sebab, dari sekitar 3.000 porsi makanan yang didistribusikan ke 36 sekolah, hanya di SDN Semanding yang ditemukan kasus siswa mendadak sakit.
"Ada ribuan porsi yang kami distribusikan, tapi masalah hanya muncul di satu sekolah. Ini yang sedang kami telusuri lebih lanjut, mohon waktu menunggu hasil laboratorium," tambahnya.
Atas kejadian tersebut, pihaknya menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan melakukan evaluasi serta perbaikan agar program MBG berjalan lebih baik ke depan.
Baca juga: Kisah Sriyadi Purnomo Peternak Kelinci di Bojonegoro, Berawal dari Hobi hingga Mampu Raup Cuan
Sebelumnya, sebanyak 7 siswa SDN Semanding, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, mendadak sakit usai menyantap makanan MBG pada Rabu (24/9/2025).
Mereka mengalami gejala pusing, mual, hingga lemas. Setelah sempat mendapat penanganan di fasilitas kesehatan terdekat, para siswa dirujuk ke IGD RSUD Sosodoro Djatikusumo Bojonegoro untuk penanganan lebih lanjut.
Kepala Desa Semanding, Suharto, membenarkan peristiwa tersebut.
Menurutnya, beberapa siswa bahkan harus diantar menggunakan mobil siaga desa menuju RSUD Bojonegoro. Setelah mendapatkan penanganan para siswa kemudian diperkenankan untuk pulang menjalani rawat jalan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.