Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Hakim Nangis Baca Vonis Pembunuh Balita - Warga Surabaya Bayar Rp500 Ribu Urus KK

Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Jumat 12 September 2025.

KOLASE Tribun Jatim/Anggit Pujie Widodo dan Instagram Eri Cahyadi
BERITA TERPOPULER JATIM - Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Jumat 12 September 2025. Mulai hakim nangis bacakan vonis hingga warga Surabaya disuruh bayar Rp500 ribu urus KK. 

BREAKING NEWS - Mahasiswa Kangean Madura Geruduk Kantor Pemkab, Tolak Rencana Survei Seismik Migas

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kangean (GMK) Sumenep menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pemkab Sumenep, Madura, Kamis (11/9/2025).

Mereka datang untuk menolak rencana survei seismik migas oleh PT Kangean Energy Indonesia (KEI) di Perairan Pulau Kangean, Sumenep.

Massa aksi membawa sejumlah poster dan spanduk berisi penolakan eksplorasi migas. 

Mereka juga berorasi lantang menuding pemerintah daerah abai terhadap ancaman kerusakan lingkungan dan nasib bagi nelayan di kepulauan.

"Survei seismik migas hanya menguntungkan korporasi, tapi masyarakat lokal akan kehilangan mata pencaharian. Pemerintah jangan diam," teriak Ahmad Faiq Hasan, koordinator lapangan (korlap) massa aksi GMK di tengah orasinya.

GMK menyebut, aktivitas migas berpotensi merusak ekosistem laut, menimbulkan ketimpangan ekonomi, hingga memicu konflik sosial.

Baca selengkapnya>>>

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Sosok Purbaya Pengganti Sri Mulyani - Tabiat Pembunuh Keluarga Haji Sahroni

Warga Surabaya Disuruh Bayar Rp 500 Ribu untuk Urus KK, Eri Cahyadi Singgung Sanksi Pegawai

Kasus dugaan pungutan liar atau pungli diungkap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Eri mengaku menerima laporan pungli dalam pengurusan administrasi kependudukan (adminduk) .

Nominal pungli mulai Rp 500.000 sampai Rp 1,5 juta.

Hal tersebut diungkapkan Eri setelah adanya laporan praktik pungli di Kelurahan Kebraon.

Saat itu, ada warga mengaku memberikan uang Rp 500.000 untuk mengurus Kartu Keluarga (KK).

"(Laporan punglinya), onok seng (ada yang) Rp 500.000, Rp 1 juta, onok seng Rp 1,5 juta," kata Eri di Balai Kota Surabaya, Rabu (10/9/2025).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved