Banjir Lahar Gunung Semeru Terjang Lumajang, Tanggul Jebol dan Jalan Penghubung Rusak Parah
Cuaca ekstrem hujan dengan intensitas tinggi memicu terjadinya banjir lahar Gunung Semeru di kawasan Sungai Regoyo Lumajang
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Ndaru Wijayanto
Poin penting:
- Banjir lahar hujan menerjang Sungai Regoyo di Desa Gondoruso, Kamis malam (18/9/2025), akibat hujan intensitas tinggi selama 150 menit, merusak tanggul 30 meter dan jalan utama penghubung Pasirian–Tempursari.
- Akses warga dan jalur wisata ke Pantai Dampar terganggu, karena jalan rusak parah akibat banjir bercampur material vulkanik dari Gunung Semeru.
- Sebelumnya ditemukan kerusakan tanggul DAS Rejali sepanjang 85 meter, yang berpotensi mengancam dua dusun dan area pertanian, namun belum tertangani karena menjadi kewenangan provinsi.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM. LUMAJANG – Cuaca ekstrem hujan dengan intensitas tinggi memicu terjadinya banjir lahar Gunung Semeru di kawasan Sungai Regoyo di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Kamis malam (18/9/2025).
Informasi menyebutkan jika terjangan banjir tersebut tidak hanya merusak tanggul sepanjang 30 meter, tetapi juga menghancurkan jalan penghubung antara Kecamatan Pasirian dan Tempursari.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, banjir lahar hujan terjadi sekitar pukul 18.00 WIB dengan amplitudo maksimal 10 milimeter dan berlangsung selama 150 menit.
Jalan yang biasanya menjadi akses utama masyarakat, termasuk jalur wisata ke Pantai Dampar, kini rusak parah akibat terjangan banjir bercampur material vulkanik.
“Iya ini jalan utama ke Tempursari, banyak warga yang lewat sini, terus juga wisatawan yang mau surfing ke pantai,” jelas Paidi, warga Gondoruso.
Sebelumnya, sehari sebelum bencana, telah dilakukan kegiatan pembinaan dan pengawasan penanggulangan bencana di Desa Gondoruso oleh BPBD Lumajang.
Baca juga: Cuaca Ekstrem di Lumajang, Banjir Lahar Dingin Kikis Kekuatan Tanggul Sungai, Ratusan KK Terancam
Dalam forum itu ditemukan persoalan serius terkait kerusakan tanggul DAS Rejali yang tergerus banjir lahar sebelumnya. Tanggul sepanjang 85 meter dengan ketinggian 12 meter telah terkikis, diperparah penumpukan material bebatuan di aliran sungai yang mengalihkan arus ke arah permukiman.
Kondisi ini dinilai berpotensi membahayakan dua dusun, yaitu Glendang Petung dan Liwek, serta sektor pertanian di sekitarnya. Hingga kini, kerusakan tersebut belum tertangani karena masih menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
Tidak hanya jalan, sebuah jembatan penghubung di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, juga putus pada Jumat (19/9/2025) siang.
Jembatan yang menghubungkan Kecamatan Senduro dengan Kecamatan Gucialit itu roboh setelah fondasinya ambrol usai diguyur hujan deras selama dua hari berturut-turut.
“Kondisi dalam dua hari terakhir hujan lebat dan pondasinya ambrol, awalnya retak sampai tadi itu langsung patah jembatannya,” Ujar Ahmad, Ketua RW 5 Dusun Telutur.
Pasca Didemo Siswa, SMAN 1 Kampak Trenggalek Ganti Kepala Sekolah, Rapat Komite Segera Digelar |
![]() |
---|
Atasi Kelangkaan, 173 Ribu Ton Beras SPHP Digelontor ke Masyarakat Jatim Hingga Desember |
![]() |
---|
Pilu Kurir Paket di Surabaya Motornya Dicuri saat Sortir Barang, Padahal 2 Bulan Lagi Cicilan Lunas |
![]() |
---|
Korupsi Pengadaan Gamelan Rp520 Juta di Magetan, Penahanan Dua Tersangka Diperpanjang |
![]() |
---|
Pintu Bak Truk Terbuka Hantam Pemotor, Pelajar di Lumajang Luka Berat, Pemkab Tanggung Biaya RS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.