Bupati Sidoarjo Subandi Sidak Proyek Pembangunan RSUD Sedati yang Dinilai Lambat, Tak Ada Uang Muka
Proyek pembangunan RSUD Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur senilai Rp 51,7 miliar kembali menjadi sorotan karena berjalan lambat.
Penulis: M Taufik | Editor: Samsul Arifin
Poin Penting :
- Proyek pembangunan RSUD Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur menjadi sorotan karena dinilai lambat
- Proyek pembangunan itu senilai Rp 51,7 miliar
- Pihak kontraktor berdalih penyebab keterlambatan karena tidak ada uang muka
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Proyek pembangunan RSUD Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur senilai Rp 51,7 miliar kembali menjadi sorotan karena berjalan lambat.
Anehnya, pihak kontraktor berdalih penyebab keterlambatan karena tidak ada uang muka.
Hal itu terungkap saat Bupati Sidoarjo Subandi melihat langsung pengerjaan proyek pembangunan rumah sakit di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (23/9/2025).
Dalam sidak itu diketahui bahwa pengerjaan proyek yang sudah berjalan 56 hari tersebut baru mendapat 3,7 persen pekerjaan.
Padahal seharusnya bisa sampai 10 persen. Artinya ada kekurangan sekira 6,4 persen dalam progresnya.
Baca juga: Proyek Pembangunan RSUD Sedati Sidoarjo Lambat, Sudah 50 Hari Kerja Baru Pengerjaan Pondasi
Proyek itu dikerjakan oleh PT Ardi Tekindo. Anehnya, ketika ditanya tentang alasan keterlambatan, mereka berdalih kekurangan pembiayaan alias tidak memiliki modal yang cukup.
“Kami tanyakan ke pihak yang mengerjakan, kenapa kok sampai terjadi keterlambatan itu? Jawabannya karena tidak ada uang muka. Nah, ini kan persoalan. Harusnya kontraktor yang sudah berpengalaman harusnya tidak sampai seperti itu,” kata Bupati Subandi saat di lokasi.
Dia berharap, pekerjaan pembangunan rumah sakit tipe D itu dikebut agar tidak sampai telat atau tidak sesuai harapan. Bupati juga mewanti-wanti kepada dinas agar terus melakukan evaluasi.
"Kalau keterlambatan ini dibiarkan, kita kasihan sama pengelola anggarannya. Juga masyarakat yang dirugikan karena rumah sakit tidak bisa selesai sesuai jadwal yang ditentukan.
Jika dalam beberapa minggu ke depan tidak ada progres yang signifikan, Dinas Kesehatan sebagai pengelola anggaran diminta untuk melakukan evaluasi, apakah akan tetap dilanjutkan atau tidak.
"Kita lihat ke depan, kalau terus mengkhawatirkan, ya sudah kita selesaikan (putus kontrak) saja. Daripada ke depan jadi persoalan," tegas Subandi.
Bupati tidak mau proyek pembangunan rumah sakit itu gagal. Pelayanan kesehatan untuk masyarakat sangat diharapkan, pemerintah juga sudah mengalokasikan uangnya lewat APBD 2025. Kalau sampai gagal berarti semua dirugikan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo dokter Lakhsmie Herawati menjelaskan, proyek pembangunan RSUD Sedati dialokasikan sekira Rp 51,7 miliar dari APBD 2024. Proyeknya berjalan sampai 7 bulan atau mulai Juli sampai Desember 2025.
Bupati Sidoarjo
Subandi
RSUD Sedati
berita Sidoarjo hari ini
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
Viral Jembatan di Jember Dirusak Agar Truk Sound Horeg Bisa Melintas, Kini Sudah Diperbaiki |
![]() |
---|
Tangis Bocah Penjual Cilok setelah Dagangannya Digondol Ibu-ibu, Dapat Rp 100 Ribu dari Warga |
![]() |
---|
Lirik Lagu Tepuk Sakinah, Trend TikTok Diperagakan Calon Pengantin yang akan Menikah |
![]() |
---|
UMM Jadi Tuan Rumah Olimpiade Sains Nasional 2025, Wadah Berkompetisi para Generasi Muda Terbaik |
![]() |
---|
Chord Gitar Gaun Merah - Sonia, Lirik Lagu Viral di TikTok: Terbuai Aku dalam Mulut Manismu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.