Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gempa bumi di Banyuwangi

Kisah Korban Gempa di Bondowoso, Suniyarti Lari Gendong Cucu Kembar Sebelum Rumahnya Ambruk

Gempa bumi di Banyuwangi getarannya terasa hingga Bondowoso, sekitar pukul 16.04 WIB, pada Kamis (25/9/2025).

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/SINCA ARI PANGISTU
GEMPA - Suniyarti Ningsih, warga Desa Pandak, Kecamatan Klabang, Bondowoso, Jawa Timur yang rumahnya ambruk terdampak gempa, saat menceritakan dirinya berusaha menyelematkan diri pada Kamis (25/9/2025). 

Poin Penting:

  • Saat gempa terjadi, Suniyarti Ningsih sedang bersama cucu kembarnya, Alfaro dan Elfero, di dalam kamar.
  • Begitu guncangan terasa, ia dengan sigap menggendong kedua cucunya, memeluk mereka, dan berlari keluar rumah.
  • Sekitar satu menit setelah mereka berhasil keluar, rumahnya ambruk total.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Gempa bumi di Banyuwangi getarannya terasa hingga Bondowoso, sekitar pukul 16.04 WIB, pada Kamis (25/9/2025).

Satu rumah di RT 13 RW 04 Desa Pandak, Kecamatan Klabang, Bondowoso ambruk.

Pemilik rumah bernama Suniyarti Ningsih berhasil selamat.

Raut wajah penuh syukur tak bisa disembunyikan oleh wanita akrab disapa Bu Fefen itu, meski rumahnya ambruk. 

Baca juga: Gempa Banyuwangi Terasa Kuat di Bondowoso, Rumah Warga Retak Hingga Ambruk Total

Karena dia berhasil menyelamatkan cucu kembarnya yang berusia 3 bulan saat gempa. Meski rumahnya ambruk total.

"Masih untung cucu saya selamat, kalau terlambat sedikit gak tahu lagi saya," ceritanya haru.

Sore tadi dia sedang duduk di kamar, menunggui cucu kembarnya bernama Alfaro dan Elfero. Ibunda dari cucunya sedang mandi di rumah berbeda yang berada tepat disamping kanan.

Kemudian sekitar pukul 16.04 terasa guncangan. Suniyarti bergegas menggendong salah satu cucunya sembari berteriak memanggil anaknya di kamar mandi.

Namun karena tak kunjung datang. Suniyarti menggendong kedua cucunya di tengah gempa. Memeluk dua cucu mungil di dadanya dengan posisi tangan silang, dan berlari kencang.

"Setelah keluar rumah, tak berselang lama rumah saya ambruk. Kira-kira satu menit tak sampai," katanya.

Kekhawatiran tak berhenti, Suniyarti yang menggendung cucunya tak kuasa menahan tangis.  

Anaknya berlari dari kamar mandi di tengah guncangan gempa, menghampiri ibunya dengan tangisan hanya dengan mengenakan handuk.

Mereka mencari cucu pertamanya yang berusia 7 tahun, pamit untuk membeli telur.

"Anak saya nangis nyari cucu saya yang 7 tahun, Dini. Kan pamit beli telur," jelasnya.

Sesaat gempa berhenti, mereka tak lantas melihat rumah yang ambruk. Masih mencari cucu pertamanya. Takut terjadi sesuatu.

Baca juga: Sedang Pijat Saat Gempa Banyuwangi, Warga Bondowoso Panik Merangkak Keluar Rumah

"Sepertinya belum sampai beli telur gempa. Cucu saya datang," ceritanya.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,7 SR mengguncang wilayah Jawa Timur dan Bali pada sekitar pukul 16.04 WIB, pada Kamis (25/9/2025).

Hasil analisi BMKG sebagai data diterima dari BPBD Bondowoso, episenter gempa bumi berlokasi di laut 40 KM timur laut wilayah Banyuwangi, Jawa Timur dengan kedalaman 12 KM.

Hingga pukul 16.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 aktivitas gempabumi susulan dengan magnitudo terbesar 3,3.

Dampak gempa bumi terasa hingga kabupaten Bondowoso. Sejumlah masyarakat berhamburan keluar rumah dan kantor.

Di Bondowoso total ada 3 rumah yang mengalami kerusalan akibat gempat. Mulai dari tembok retak, hingga ada yang ambruk total akibat gempat.

Dua rumah lain yang terdampak di Desa Kalisat, Kecamatan Ijen, Bondowoso.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved