Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Wagub Emil Tinjau Lokasi Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Sebut Evakuasi Tak Bisa Sembarangan
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak mengatakan, operasi penyelamatan dipimpin Basarnas. Pencarian korban dilakukan dari berbagai sisi.
Sejarah Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Pondok Pesantren Al Khoziny didirikan oleh KH Raden Khozin Khoiruddin, yang dikenal juga sebagai Kiai Khozin sepuh.
Pesantren ini dinamai sesuai dengan nama pendirinya dan lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Pesantren Buduran karena letaknya di Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
Sebelum mendirikan pesantren di Buduran, Kiai Khozin mengasuh pesantren di Siwalan Panji.
Dikutip dari Nu Online dan beberapa sumber lainnya, pondok di Buduran ini awalnya dibuat sebagai kediaman putra Kiai Khozin, KH Moch Abbas, yang pulang dari menuntut ilmu di Makkah selama kurang lebih sepuluh tahun.
Kedatangan KH Moch Abbas disambut baik masyarakat, sehingga pondok berkembang menjadi pesantren yang terus melanjutkan tradisi keilmuan dan pengajaran, seperti khataman tafsir Jalalain.
Soal tahun berdirinya pondok pesantren ini, masih menjadi perdebatan.
Baca juga: Korban Meninggal Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jadi 3 Orang
Beberapa sumber menyatakan pondok ini berdiri sekitar tahun 1926-1927.
Namun pengasuh generasi ketiga, KHR Abdus Salam Mujib, menyatakan pesantren ini sudah ada sekitar tahun 1915-1920, berdasarkan catatan santri pertama dan cerita alumni sepuh.
Hal ini didukung oleh kisah rombongan alumni dari Yogyakarta yang orang tua mereka adalah santri pertama di Pondok Pesantren Al Khoziny sekitar tahun 1920.
Dalam sejarahnya, pesantren ini menjadi tempat menimba ilmu bagi banyak santri yang kemudian menjadi ulama besar di Indonesia, seperti KH M Hasyim Asy'ari (Tebuireng, Jombang), KH Abd Wahab Hasbullah (Tambakberas, Jombang), KH Umar (Jember), KH Nawawi (Pendiri Pesantren Ma'had Arriyadl Kediri), KH Usman Al Ishaqi (Surabaya), dan banyak ulama lainnya.
Pesantren Al Khoziny menonjol dalam pengajaran kitab kuning dan nilai spiritual tarekat utama, menjadikannya pusat tradisi pesantren yang kaya dan berpengaruh pada perkembangan pendidikan Islam di Jawa Timur.
Lokasi pesantren ini berada di Jalan KHR Moh Abbas I/18, Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, dan telah melampaui usia satu abad, menjadi bagian penting dari sejarah pendidikan Islam di daerah tersebut.
Baca juga: JATIM TERPOPULER: Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo - Kecelakaan Maut di Surabaya
Baca juga: PKB Jatim Sampaikan Duka atas Musibah di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Minta Kader Bantu Penanganan
Ketua PBNU Gus Yahya Ajak Doa Bersama
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf berkunjung ke pondok pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Selasa (30/9/2025).
Wagub Emil Dardak
Emil Dardak
korban meninggal ambruknya Ponpes Al Khoziny
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
eksklusif
Multiangle
meaningful
SaksiKata
TribunBreakingNews
RunningNews
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Sejarah Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, 100 Tahun Berdiri Kini Ambruk, Gus Yahya Panjatkan Doa Bersama |
![]() |
---|
Tinjau Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Ketua PBNU Gus Yahya Ajak Doa Bersama |
![]() |
---|
Korban Meninggal Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jadi 3 Orang |
![]() |
---|
PKB Jatim Sampaikan Duka atas Musibah di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Minta Kader Bantu Penanganan |
![]() |
---|
Update Korban Luka dalam Bangunan Ambruk di Ponpes Al Khoziny, Polda Jatim Fokus Bantu Tim SAR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.