Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Media Asing Soroti Struktur Bangunan Hingga Keselamatan Santri

Media internasional menyoroti besarnya jumlah santri yang tertimbun, kondisi bangunan disebut berusia seabad, dan standar konstruksi.

Editor: Torik Aqua
TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra - SAR Surabaya
PONPES DI SIDOARJO AMBRUK - Situasi di posko gabungan musibah ambruknya Musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo, Selasa (30/9/2025) dan momen petugas SAR Gabungan mengevakuasi korban reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo. Berita ambruknya ponpes menjadi sorotan media asing. 

Menurut kepala tim pencarian dan penyelamatan, puing beton berat dan bagian bangunan yang tidak stabil menjadi penghalang utama evakuasi.

Alat berat sebenarnya tersedia, namun tidak digunakan karena dikhawatirkan memicu runtuhnya sisa bangunan.

AP News juga menyoroti sejarah panjang pesantren ini.

Pondok Pesantren Al Khoziny disebut sebagai yang tertua di antara 7.300 pesantren di Jawa Timur.

Santri pertama tercatat belajar sejak tahun 1920, sebelum pesantren resmi berdiri pada 1927.

Upaya evakuasi

Upaya evakuasi terhadap para korban reruntuhan gedung di kompleks pondok pesantren Al Khoziny terus berlangsung, Rabu (1/10/2025).

Sedikitnya ada sekira 15 titik korban terdeteksi di bawah reruntuhan gedung tiga lantai itu. 

Dari 15 titik itu, jumlahnya ditaksir bisa mencapai sekira 91 orang. Namun, Tim SAR belum berani memastikan jumlah pasti korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan. 

Cuma dipastikan, sebagian mereka masih hidup.

Bahkan beberapa korban terus bisa berkomunikasi dengan tim SAR yang berusaha menolongnya.

Namun belum bisa dievakuasi lantaran masih terjepit reruntuhan beton.  

Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi, saat ini para korban dengan status kesadaran merah (korban yang masih bisa berkomunikasi) memungkinkan untuk bertahan lebih dari batas waktu krusial 72 jam pascakejadian.

"Tm dapat mencapai korban melalui celah-celah di bawah reruntuhan. Selama mendapatkan suplai makan minum serta infus, maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama alias lebih dari batas waktu krusial 72 jam," kata Syafii di sela memantau jalannya evakuasi. 

Sejauh ini kondisi para korban itu masih memberikan tanda-tanda kehidupan serta mendapatkan suplai oksigen, makan minum, hingga infus dan vitamin serta obat-obatan dari petugas. 

Baca juga: Kondisi 91 Santri Ponpes Al Khoziny yang Terjebak Reruntuhan, Makan Minum Lewat Celah Bangunan

Baca juga: Sanksi untuk Bangunan yang Tak Memiliki Izin Mendirikan Seperti Musala Ponpes Al Khoziny yang Ambruk

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved