Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Identitas 5 Korban Meninggal Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Sampai hari keempat pencarian, terhitung ada 108 orang korban dalam peristiwa ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny

Penulis: M Taufik | Editor: Ndaru Wijayanto
Tribun Jatim Network/M Taufik
EVAKUASI - Sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo masih berusaha melakukan evakuasi di area bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, yang roboh, Senin (29/9/2025) sore. Sementara dari dalam reruntuhan, terdengar suara beberapa orang meminta tolong. 

Poin penting:

  • Hingga hari keempat pencarian, tercatat 108 korban dalam insiden runtuhnya bangunan tiga lantai di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, dengan 18 orang dievakuasi dan 5 di antaranya meninggal dunia.
  • Lima korban meninggal telah diidentifikasi, berasal dari berbagai daerah seperti Surabaya dan Bangka Belitung, dengan usia antara 13 hingga 22 tahun.
  • Proses identifikasi korban dilakukan menggunakan data primer (sidik jari dan gigi) serta data sekunder (visual medis dan barang pribadi).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Sampai hari keempat pencarian, terhitung ada 108 orang korban dalam peristiwa ambruknya bangunan tiga lantai di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. 

Dari jumlah itu, 18 orang diantaranya merupakan korban yang dievakuasi oleh tim SAR gabungan. Data yang berhasil dihimpun, lima korban yang dievakuasi itu meninggal dunia, yakni;

  1. Maulana Alfian Ibrahim (13), warga Kali Anyar Kulon, Surabaya.
  2. Mochammad Mashudulhaq (14), warga Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya.
  3. Muhammad Soleh (22), warga Bangka Belitung. 
  4. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17), warga Putat Jaya, Surabaya.
  5. Mochammad Agus Ubaidillah (14), warga Kelurahan Morokrembangan, Surabaya

Baca juga: Penyelamatan Haical Tertimbun Reruntuhan Ponpes Al Khoziny 3 Hari, Petugas: Sabar Ya Nak, ini Usaha

Baca juga: Struktur Bangunan Musala Ponpes Al-Khoziny Diduga Tak Kuat, Ketua RT: Santri Minta Izin Ngecor

Identifikasi terhadap para korban dilakukan berdasarkan data sekunder medis visual serta properti barang milik korban. Selain itu, identifikasi juga dilakukan dengan metode primer berupa sidik jari dan gigi, diperkuat dengan data medis serta barang milik korban. 

Biddokkes Polda Jatim menyediakan tiga Posko Disaster Victim Identification (DVI) selama berlangsungnya operasi pencarian korban runtuhnya bangunan di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca juga: Sosok Santri NA Pilu Tangan Terpaksa Diamputasi Agar Bisa Keluar dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

MUSALA AMBRUK - Petugas SAR Gabungan mengevakuasi korban reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Selasa (30/9/2025).
MUSALA AMBRUK - Petugas SAR Gabungan mengevakuasi korban reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Selasa (30/9/2025). (Dok. SAR Surabaya)

Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda Jatim AKBP dr Adam Bimantoro SpAn FCC MBiomed, mengatakan Posko Ante-Mortem ditempatkan di kampus putri area ponpes, Post-Mortem di RSUD Sidoarjo dan RSI Siti Hajar Sidoarjo sejak Senin (29/9/2025).

Disebutnya bahwa Posko Ante-mortem berfungsi mengumpulkan data dari keluarga yang merasa kehilangan beberapa kerabatnya karena suatu kejadian bencana.

Data yang dikumpulkan oleh petugas meliputi identitas pribadi, ciri-ciri fisik, termasuk foto terbaru korban. Data tersebut nantinya akan dicocokkan dengan hasil pemeriksaan medis dari Posko Post-Mortem

Baca juga: Ahli Konstruksi Didatangkan untuk Evakuasi Bangunan Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved