Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

3 Jenazah Korban Robohnya Musala Ponpes Al Khoziny Dibawa ke Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya

Tiga korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat (3/10/2025) pagi.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
JENAZAH - Tiga kantong jenazah korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, mulai dibawa ke Posko Disaster Victim Identification (DVI) Kompartemen Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya, pada Jumat (3/10/2025) sejak pagi hingga siang hari. Tiga jenazah tersebut akan diidentifikasi oleh Tim Forensik Polda Jatim.  

Lokasinya, berada di ujung halaman sisi barat Gedung Kompartemen Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya.

Ukurannya diperkirakan berkapasitas 20 ton berdimensi ruangan dengan panjang empat meter, lebar empat dan tinggi ruangan 2,5 meter.

"Muatnya itu banyak bisa sampai 100-an lebih. Dan sudah dicoba kemarin suhunya bisa sesuai dengan yang diinginkan," ujarnya di sela meninjau Area Posko DVI di RS Bhayangkara Surabaya, pada Kamis (2/10/2025) malam. 

Khusnan memperkirakan ruangan cold storage tersebut mampu menampung keseluruhan jumlah jenazah korban yang berhasil ditemukan oleh Tim SAR gabungan nantinya. 

Catatan data DNA yang berhasil diperoleh Posko Ante-Mortem per Kamis (2/10/2025) pukul 21.00 WIB, terdapat 56 data keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga dalam insiden tersebut. 

Lanjut Khusnan, data yang dihimpun Posko Ante-Mortem tersebut bakal digunakan sebagai bahan pembanding dengan kondisi jenazah korban yang ditemukan nantinya. 

"Karena kemarin 63 tapi ternyata sudah ada yang ditemukan sudah diidentifikasi menurun jadi 61. Kemudian jadi 56 tadi siang (Kamis)," katanya. 

Oleh karena itu, guna mempercepat hasil identifikasi agar jenazah korban yang ditemukan nanti berhasil diketahui identitasnya, maka Khusnan mengimbau, para anggota keluarga kooperatif. 

Salah satu bentuk sikap dan langkah kooperatif yang dapat dilakukan adalah melengkapi semua data yang diinginkan oleh Tim Forensik di Posko Ante-Mortem. 

Mulai dari menyertakan berbagai macam informasi mengenai kondisi tubuh dari korban yang hilang, selengkap-lengkapnya. Seperti ciri-ciri tubuh beserta penampilan yang dikenakan terakhir. 

Dapat juga disertakan foto semasa hidup paling terbaru dari korban.

Boleh juga menyertakan foto cap tiga jari dalam ijazah pendidikan dari korban.

Bahkan, kalau semasa hidupnya pernah mendokumentasikan foto bentuk gigi. Atau masih menyimpan berkas rekam medis atas penanganan medis penyakit yang pernah diderita terdahulu.

"Kalau seandainya ditemukan ada pernah punyanya foto panoramik gigi, taruh aja yaitu tidak lama langsung fix langsung. Atau data-data yang bisa mendukung dua paling enggak untuk sekunder itu bisa fix langsung," ungkapnya. 

Semua data-data pendukung tersebut, wajib disertakan, sehingga dapat menjadi data berharga yang memudahkan Tim Forensik melakukan identifikasi jenazah korban. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved