Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

3 Jenazah Korban Robohnya Musala Ponpes Al Khoziny Dibawa ke Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya

Tiga korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat (3/10/2025) pagi.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
JENAZAH - Tiga kantong jenazah korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, mulai dibawa ke Posko Disaster Victim Identification (DVI) Kompartemen Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya, pada Jumat (3/10/2025) sejak pagi hingga siang hari. Tiga jenazah tersebut akan diidentifikasi oleh Tim Forensik Polda Jatim.  

Jika data pembanding tersebut, terbilang minim jumlahnya, maka Tim Forensik bakal menerapkan metode lain untuk melakukan pencocokan antara data pembanding anggota keluarga dan temuan jenazah korban. Seperti melakukan pengujian Tes DNA. 

"Tapi kalau tidak ditemukan sama sekali ya kami butuh waktu. Kami mengumpulkan terus. Lah kalau memang betul-betul enggak ada semua baru itu DNA. Dan DNA itu butuh waktu agak lama. Gitu ya," jelasnya. 

Kemudian, mengenai ketersediaan tenaga medis Tim Forensik yang dikerahkan untuk melakukan identifikasi selama berlangsungnya proses pencarian yang dilakukan Tim SAR gabungan beberapa waktu ke depan. 

Khusnan menegaskan, pihaknya mengerahkan banyak personel anggota medis spesialis forensik.

Sehingga, diharapkan, proses identifikasi terhadap jenazah korban yang ditemukan nantinya dapat berlangsung cepat. 

"Banyak di sini. Untuk Biddokkes Polda Jatim saja kami menyiapkan itu. Ada 16 tim, dan 1 tim minimal 4 orang (tenaga medis). Tapi banyak kami siapkan tim karena untuk supaya tidak kelelahan," terangnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, dr Erwin Astha Triyono mengatakan, pihaknya berharap dengan pemusatan Posko DVI Ante-Mortem dan Post-Mortem di RS Bhayangkara Surabaya dapat mempercepat proses identifikasi jenazah korban yang ditemukan nantinya. 

"Pada prinsipnya kita mencoba untuk menyiapkan salah satu tempat terbaik untuk untuk identifikasi Post-Mortem," ujar dr Erwin Astha, yang turut meninjau lokasi. 

Sebelumnya, sebuah bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore.

Sejumlah orang terluka, termasuk beberapa santri diduga masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan. 

Kejadiannya sekira waktu salat asar pukul 15.00 WIB.

Beberapa warga menyebut, ada suara keras sekali seperti gempa.

Ternyata setelah dicek, bangunan di bagian tengah pondok sudah ambruk.

“Kemarin izin ngecor bagian atas. Ini sepertinya tiga lantai. Setahu saya ini musala,” kata Munir, Ketua RT 7/RW 3 Desa/Kecamatan Buduran, Sidoarjo di lokasi kejadian. 

Petugas kepolisian terlihat sudah berada di lokasi kejadian.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved