DPW PAN Jatim Minta Kader Berempati dan Berdonasi untuk Keluarga Korban Ponpes Al-Khoziny

Poin Penting : 

• DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur imbau seluruh kader mendoakan dan berdonasi untuk musibah ambruknya Musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo
• Ketua DPW PAN Jatim A Rizki Sadig bilang wilayah yang memiliki banyak pondok pesantren sebagai salah satu tujuan menuntut ilmu
• PAN Jatim mendesak pemerintah untuk memberikan perhatian lebih terkait dengan kegiatan dan pembangunan yang dilakukan oleh pondok pesantren

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur meminta seluruh kader untuk mendoakan, berempati hingga berdonasi untuk musibah ambruknya Musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo. 

Hal ini diwanti-wanti mengingat proses evakuasi korban masih terus berlangsung. 

"Saya menghimbau seluruh kader untuk mendoakan, memberikan empati dan bagi yang kelebihan rejeki bisa memberikan donasi semampu kita kepada keluarga korban sebagai bagian duka cita mendalam," kata Ketua DPW PAN Jatim A Rizki Sadig dalam penjelasannya, Sabtu (4/10/2025). 

Menurut Rizki, Jawa Timur wilayah yang memiliki banyak pondok pesantren sebagai salah satu tujuan menuntut ilmu. 

Sebab itu PAN Jatim mendesak pemerintah untuk memberikan perhatian lebih terkait dengan kegiatan dan pembangunan yang dilakukan oleh pondok pesantren. 

Baca juga: Update Jumlah Korban Meninggal Gedung Ambruk Ponpes Al Khoziny Bertambah Jadi 14 Orang

Harapannya, tidak ada lagi musibah yang terulang. 

Hanya saja, saat ini yang terpenting adalah bagaimana memberikan dukungan terhadap upaya evakuasi. 

Masyarakat pun diharapkan juga memberikan dukungan moril. Petugas gabungan yang saat ini terus berjibaku, harus mendapat dukungan seluruh pihak. "Kita juga berharap di masa datang, bisa meminimalisir tidak terjadi di tempat lain,” terang Rizki. 

Anggota Fraksi PAN di Komisi VIII DPR RI, Syaiful Nuri, menegaskan bahwa keselamatan siswa dan santri harus menjadi prioritas utama pembangunan lembaga pendidikan. Syaiful Nuri mendesak pemerintah pusat maupun daerah, mendata berbagai ponpes yang memerlukan tambahan infrastruktur. 

“Kalau pondok memang membutuhkan, tugas pemerintah untuk memfasilitasinya. Bisa dengan mempermudah perizinannya dan membantu pembiayaannya. Ini juga sebagai bentuk cara meminimalisir agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Syaiful Nuri dalam keterangan yang sama.