Tangis Siti Usai sang Putra Jadi Korban Tewas Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Aku Kuat

"Saya butuh stetoskop dan tensi," ujar seorang tenaga medis yang satu kepada lainnya. 

Ternyata, Siti yang mendengar itu, berusaha untuk kembali tetap tegar.

"Aku kuat aku kuat," katanya lirih.

Namun, lagi-lagi tubuhnya kembali menolak.

Tatkala, tubuh Siti didudukkan ke kursi bersandar yang letaknya agar jauh di area landasan parkir mobil ambulans pengangkut peti mati berisi jenazah. Tangis Siti akhirnya pecah.

"Anakku, enteni (tunggu) aku kuat," teriak Siti seraya menangis kencang sejadi-jadinya, seraya meratapi kepergian mobil ambulans pengangkut peti jenazah anaknya yang berangkat lebih dulu menuju ke rumah duka di Jalan Tembok Lor III No 8-A, Bubutan, Surabaya.

Nama Firman Nur (16) menjadi satu di antara tiga santri yang jenazahnya berhasil diidentifikasi oleh Anggota Tim DVI RS Bhayangkara Surabaya, pada Sabtu (4/10/2025) malam. 

Nama tersebut dibacakan pertama kali oleh Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki pada momen perdana pengungkapan hasil identifikasi terhadap jenazah yang dievakuasi ke Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya. 

"Pertama, jenazah bernomor PM-RSBB 002 teridentifikasi melalui gigi, medis, dan properti. Cocok dengan data Ante-Mortem (AM) bernomor 036 bernama Firman Nur, laki-laki (16) warga Jalan Tembok Lor 3 No 8 A Surabaya," ujar dr Khusnan di depan Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya, pada Sabtu (4/10/2025).