Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Tabah dan Ikhlas Orangtua Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: InsyaAllah Syahid
Anaknya meninggal saat 'mondok' dan sedang menunaikan ibadah Salat Asar membuat Ahmad Rofiq (49) legawa.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Anaknya meninggal saat 'mondok' dan sedang menunaikan ibadah Salat Asar membuat Ahmad Rofiq (49) berusaha tabah.
Dia tabah dan ikhlas meratapi kepergian sang anak, Daul Milal (18) santri yang tewas dalam tragedi ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo pada Senin (29/9/2025) sore.
Di ruang tunggu keluarga yang disediakan oleh RS Bhayangkara Surabaya, Sabtu (4/10/2025) malam, Ahmad Rofiq terus menerus bersalawat lirih seraya mengirimkan pesan melalui ponsel mengabarkan kepada seluruh anggota keluarganya, bahwa Milal sang anak sulung berhasil ditemukan.
Meskipun dalam keadaan meninggal dunia, Ahmad Rofiq mengaku legawa dan ikhlas. Situasi dan kondisi meninggalnya sang anak yang sedang mondok dan tepat saat menunaikan rukuk-sujud rakaat kedua Salat Asar, membuatnya terharu.
"Kami ikhlas. Karena Daul Milal lagi menuntut ilmu. Cari ilmu. Terus saya dengar dari teman-temannya, (meninggal) waktu sholat. InsyaAllah syahid," ujarnya saat ditemui awak media, pada Minggu (5/10/2025).
Baca juga: Tangis Siti Usai sang Putra Jadi Korban Tewas Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Aku Kuat
Terakhir kali Ahmad Rofiq bertemu dengan sang anak pada momen liburan maulid pada bulan lalu. Selama di rumah, Milal tak menunjukkan gelagat aneh yang menandai kepergiannya pada insiden nahas tersebut.
Liburan tersebut banyak dimanfaatkan oleh Milal untuk bermain bersama teman-temannya di permukiman rumah. Namun, menurut Ahmad Rofiq, Milal memiliki kegemaran bermain Musik Hadroh.
"Saat maulid bulan lalu ketemu terakhir, dia pulang ke rumah ketemu kami dan temannya. Milal, anaknya. Dia senang main 'terbangan' Hadroh. Akhirnya ikut hadrah itu," katanya.
Kegemaran menekuni keterampilan Musik Hadroh itu, disalurkan Milal tatkala tinggal di lingkungan Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Baca juga: Tambah 5, Jumlah Korban Meninggal dalam Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jadi 26 Santri
Rofiq menyebutkan, anaknya itu juga tergabung dalam kelompok pegiat kesenian musik Hadroh di dalam atau di luar lingkungan ponpes.
Bahkan, pada Minggu (28/9/2025) atau sehari sebelum kejadian, Senin (29/9/2025), Milal bersama kelompok kesenian Hadroh sempat menghadiri undangan penampilan di luar area ponpes.
"Kemarinnya, katanya masih tampil, besoknya pas sholat ashar itu kejadian. Jadi hari Minggu sempat tampil. Hari Minggunya sempat tampil, kata teman-teman yang masih hidup. Di acara Mauludan, tapi ikut hadrahnya pondok," ungkapnya.
Sosok Milal merupakan anak dengan pribadi penurut, pendiam dan cekatan. Selama ini, tak pernah membangkang dan selalu menuruti apa pun perintah dan larangan yang disampaikan orangtua.
"Milal gak banyak ngomong. Memang apapun yang diperintahkan orang tua itu menurut. Gak neko beko. Gak ngomong," terangnya.
Tangis Siti Usai sang Putra Jadi Korban Tewas Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Aku Kuat |
![]() |
---|
Tambah 5, Jumlah Korban Meninggal dalam Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jadi 26 Santri |
![]() |
---|
Daftar 3 Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Berhasil Diidentifikasi |
![]() |
---|
Dua Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ditemukan Berdekatan, Jumlah Korban Meninggal Jadi 20 Orang |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Sediakan Layanan Trauma Healing pada Keluarga Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.