Ambil Hikmah dari Tragedi di Ponpes Al Khoziny, Bupati Ponorogo Lakukan ini Pada Semua Ponpes
Tak ingin tragedi runtuhnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran Kabupaten Sidoarjo terjadi di Kabupaten Ponorogo, Bupati Sugiri
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Sudarma Adi
Poin Penting:
- Tujuan: Mencegah tragedi serupa Ponpes Al Khoziny terulang di Ponorogo.
- Langkah Cepat: Bupati Sugiri Sancoko memerintahkan DPUPKP segera memanggil ratusan pengurus Ponpes.
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Seperti pepatah sedia payung sebelum hujan. Tak ingin tragedi runtuhnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran Kabupaten Sidoarjo terjadi di Kabupaten Ponorogo, Bupati Sugiri Sancoko bakal melakukan sejumlah langkah.
“Kami melakukan beberapa langkah, kami tidak ingin seperti Ponpes Al Khoziny ini terulang di Ponorogo,” ungkap Kang Giri—sapaan akrab—Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Senin (6/10/2025).
Dia menjelaskan bahwa Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) akan memanggil pengurus atau pengasuh ponpes-ponpes yang ada di Bumi Reog.
“Ada ratusan Ponpes berdiri di Kabupaten Ponorogo. 112 Ponpes bahkan lebih dengan Ponpes yang kecil-kecil,” kata bupati Ponorogo dua periode ini.
Baca juga: Mau Dibuat Terminal Wisata Tegalsari, Pasar Hewan Ponorogo Segera Pindah ke Sebelah Pasar Kambing
Ponpes, kata dia, akan didampingi DPUPKP mengecek bagaimana kualitas bangunannya. Akan terpampang nyata berapa usia bangunan masing-masing ponpes.
“Juga diketahui kalau kena guncangan gempa bagaimana nanti didampingi oleh PU agar ada kajian teknik yang bagus yang detail yang bertanggung jawab sehingga orang-orang yang menitipkannya putra putri di pesantren tidak lagi gelisah perkara takut kalau terjadi sesuatu ini harus kami mulai dulu di Ponorogo,” tambahnya.
Dengan begitu, Ponpes di Ponorogo mencitrakan yang baik bukan sekedar slogan. Namun ditandai dengan yang baik pula. Maka Pemkab Ponorogo hadir bersama dengan para kiai untuk tiap pesantren.
“Yang mau membangun maupun bangunan lama, kita telaah. Jika di perguruan tinggi pada akreditasi. Ponpes juga ada, tapi fisik dilihat oh ini toiletnya, dan lain-lain,” urainya.
Dia menjelaskan mungkin tidak semua Ponpes ada mitigasi terhadap bencana. Misalnya ada kebakaran belum punya APAR belum punya hydran, belum punya pemadam kebakaran ini detail akan disampaikan bersama-sama.
“Termasuk bagaimana menanam di pesantren 1 santri yang yang menjadi santri baru harus binaan di 3 atau 4 pohon, lalu naik tingkat dari beberapa lalu pengelolaan sampah di pesantren sampah dan tidak-tidak-tidak sampai membuang sampah di luar pesantren dipilah di komposting di macem-macem, biar dukungan ke depan pelopor dari lingkungan yang baik,” katanya.
Ketika ditanya kapan akan mengumpulkan pengasuh maupun pengurus Ponpes? Kang Giri menjawab akan melakuka segera mungkin.
Baca juga: JATIM TERPOPULER: Update Jumlah Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny - Kebakaran Kandang Ayam Ponorogo
“Tadi waktu Coffe Morning sudah saya sampaikan Pak jamus (Kepala DPUPKP) segera melakukan itu mungkin dalam minggu ini lah,” tegasnya.
Di Ponorogo, ada ratusan Ponpes. Nanti dikumpulkan pengurus maupun pengasuh, kemudian dilakukan assesemnt satu per satu. DPUPKP akan mendampingi.
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Ponpes Al Khoziny
Ponpes
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko
Ponorogo
TribunJatim.com
Banting Setir dari Sepak Bola, Aqila Rajwa Siap All-Out Bela Smala di DBL Surabaya 2025 |
![]() |
---|
UPDATE Pencarian Korban Gedung Ponpes Al Khoziny, 2 Korban Lagi Ditemukan, Total Jadi 61 orang |
![]() |
---|
Tumbuhkan Empati, Ratusan Siswa MIUS Lamongan Gelar Salat Gaib untuk Korban Ponpes Al Khoziny |
![]() |
---|
Debut Panas Smekda di DBL Surabaya 2025, Iqbal Maulana Catat Akurasi Tripoin 100 Persen |
![]() |
---|
Uno Mania Persembahkan Koreo 3D, Bentuk Duka untuk Korban Ponpes Al-Khoziny di DBL Surabaya 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.