Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Upaya Pencarian dan Evakuasi Korban di Ponpes Al Khoziny Terpantau oleh Sejumlah Negara

Proses pencarian dan evakuasi para korban ambruknya gedung di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo terpantau oleh sejumlah negara

Penulis: M Taufik | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/M Taufik
TERPANTAU INTERNASIONAL - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syafii dalam konferensi pers yang digelar di Posko Basarnas di dekat Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Senin (6/10/2025). Upaya pencarian tersebut terpantau oleh sejumlah negara internasional. 

“Kita juga sudah mendapat izin dari keluarga korban untuk mengerahkan alat berat. Akhirnya, hari Kamis kemarin alat berat dikerahkan ke lokasi. Tapi alatnya pun yang yang terpilih. Tidak semua,” ujar dia. 

Kenapa demikian, area akses masuknya terbatas. Kemudian area manuver juga terbatas. Sehingga petugas sangat hati-hati dan sampai melibatkan ahli Kontruksi untuk melakukan evakuasi di lokasi. Petugas juga harus menjaga agar evakuasi tidak berpengaruh terhadap bangunan yang ada atau yang masih eksisting. 

Hari keempat pencarian itu mulai disisir dari atas. Petugas kemudian berhasil mengevakuasi sembilan orang korban. Dan sejak saat itu semua korban yang dievakuasi langsung dilarikan ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi oleh DVI Polda Jatim. 

“Hari Sabtu ada 13 korban dievakuasi I, dan ada satu body part. Kemudian hari Minggu ada 27 korban, yang 4 di antaranya merupakan body part atau potongan tubuh. Kemudian kemudian hari ini ada 11 korban telah dievakuasi, satu diantaranya body part,” urainya. 

Syafii menegaskan, pencarian terus dilanjutkan sampai semua tuntas. Sampai di lokasi benar-benar dinyatakan clear dan tidak ada korban lagi.  

Di internal Basarnas, pencarian biasanya dilakukan tujuh hari dan bisa diperpanjang sampai tiga hari, kemudian bisa diperpanjang tiga hari lagi dan seterusnya.

Tapi untuk kejadian di Buduran ini, disebutnya bukan cuma Basarnas. Banyak kementrian juga terlibat, sehingga Basarnas tidak bisa memutuskan sendiri. 

“Kami tegaskan, untuk kegiatan di sini kita lakukan sampai benar-benar clear alias setelah dipastikan tidak ada korban lagi di lokasi kejadian,” ujarnya. 

Tapi bukan berarti kegiatan terkait ini selesai. Karena, lanjut Syafii, masih ada pihak lain yang terus bekerja. Termasuk dari BNPB, kementrian terkait, DVI, dan beberapa instansi lain sebagaimana fungsinya masing-masing. 

Terkait keluhan beberapa pihak yang menyebut pencarian lambat, Syafii mengatakan bahwa pihaknya bisa memaklumi itu. Apalagi yang mengeluh adalah keluarga korban. Tapi, ditegaskannya bahwa Basarnas bergerak sebagaimana aturan dan semua operasi yang dilakukan bisa dipertanggungjawabkan. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved