Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Demo PMII dan PKL di Tuban

Jeritan Pilu PKL yang Direlokasi di Parkiran Pantai Boom Tuban: Buat Makan saja Susah

Sejumlah PKL yang awalnya berjualan di kawasan Alun-alun Tuban mengaku kesulitan bertahan hidup setelah direlokasi ke area parkiran Pantai Boom Tuban.

Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Muhammad Nurkholis
UNJUK RASA - Massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tuban dan Pedagang Kaki Lima (PKL) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa (7/10/2025). Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap kebijakan Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, yang merelokasi para PKL dari kawasan Alun-alun Tuban ke area parkiran Pantai Boom Tuban sekitar 10 bulan yang lalu. 

Poin Penting:

  • PKL mengeluhkan sepi pembeli setelah direlokasi ke parkiran Pantai Boom Tuban.
  • Pendapatan pedagang menurun drastis, bahkan minus.
  • Misriah, salah satu pedagang bercerita, temannya yang juga pedagang meninggal dunia karena penghasilannya dari berjualan tidak lagi mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ia menduga, temannya meninggal akibat terlalu banyak memikirkan ekonomi keluarga.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Muhammad Nurkholis

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang awalnya berjualan di kawasan Alun-alun Tuban mengaku kesulitan bertahan hidup setelah direlokasi ke area parkiran Pantai Boom Tuban.

Kebijakan relokasi tersebut dikeluarkan oleh Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, sekitar 10 bulan yang lalu.

Para pedagang mengeluhkan pendapatan mereka saat ini menurun drastis, karena di tempat baru sepi pembeli.

Salah satu pedagang, Misriah (40) warga Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, Tuban, bercerita, sejak relokasi, usahanya menjual es alpukat nyaris tidak menghasilkan keuntungan.

“Dulu masih bisa dapat ratusan ribu rupiah per hari, sekarang paling cuma puluhan ribu rupiah, kadang malah minus. Buat makan saja susah,” ungkap Misriah dengan menangis, Selasa (7/10/2025).

Misriah lalu bercerita, seorang temannya sesama PKL sempat bercerita sebelum meninggal dunia karena sakit, bahwa ia tidak memiliki uang untuk membeli sepatu anaknya yang hendak masuk sekolah.

Menurut Misriah, temannya itu meninggal dunia karena penghasilannya dari berjualan tidak lagi mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Ia menduga, temannya meninggal akibat terlalu banyak memikirkan ekonomi keluarga.

“Teman saya meninggal karena banyak pikiran, penghasilannya turun drastis. Bahkan waktu itu dia nangis, bilang anaknya mau sekolah tapi enggak punya uang buat beli sepatu,” imbuhnya.

Baca juga: BREAKING NEWS - PMII dan PKL Gelar Aksi di Kantor Pemkab Tuban, Protes Kebijakan Relokasi

Senada, Sri (48) pedagang asal Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang, Tuban, mengaku kecewa karena janji pemerintah daerah belum juga terealisasi hingga saat ini.

“Bupati dulu sempat janji mau kasih tempat yang layak dan strategis buat PKL. Tapi sampai sekarang enggak ada kabar, kami tetap di parkiran Boom,” ujarnya.

Para pedagang berharap, Pemkab Tuban segera memberikan solusi agar mereka bisa kembali berjualan di lokasi yang lebih ramai dan layak.

Sedangkan, kebijakan relokasi PKL dari kawasan Alun-alun Tuban ke Pantai Boom dilakukan untuk menata kawasan kota agar lebih tertib.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved