Kebakaran di Tuban
Kebakaran Hebat Ludeskan Dapur dan Toko Pracangan di Tuban, 3 Mobil Damkar Diterjunkan
Sebuah dapur dan toko pracangan milik Budiono, warga Dusun Cambor, Desa Mrutuk, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, dilahap api
Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Sudarma Adi
Poin penting:
- Lokasi & Waktu: Dapur dan toko pracangan milik Budiono di Desa Mrutuk, Kecamatan Widang, Tuban, Sabtu (11/10/2025) pagi.
- Penyebab Dugaan: Kebakaran dipicu oleh aktivitas pengisian BBM Pertalite di dekat kompor menyala.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN – Sebuah dapur dan toko pracangan milik Budiono, warga Dusun Cambor, Desa Mrutuk, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, dilahap si jago merah, Sabtu (11/10/2025) pagi.
Kebakaran toko pracangan diduga terjadi akibat aktivitas pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di dekat kompor yang sedang menyala. Api dengan cepat membesar dan menghanguskan bangunan berukuran sekitar 4x10 meter.
Petugas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Tuban menerima laporan kebakaran sekitar pukul 07.04 WIB. Tak butuh waktu lama, tim pemadam dari Pos Rengel dan Mako Tuban langsung diterjunkan ke lokasi.
Baca juga: Warga Tuban Semringah Barang yang Hilang Kembali ke Pangkuan: Terima Kasih Jatanras
Sebanyak tiga unit mobil pemadam dari satu unit dari Pos Rengel dan dua unit dari Mako Tuban, dikerahkan bersama 11 personel.
Petugas tiba di lokasi pukul 07.20 WIB dan berhasil memadamkan api pokok hanya dalam lima menit, tepatnya pukul 07.25 WIB.
“Alhamdulillah tim bisa memadamkan api dalam waktu yang singkat,” ujar Sutaji, Kabid Damkar Tuban.
Setelah api berhasil dipadamkan, petugas melanjutkan proses pembasahan hingga pukul 08.15 WIB untuk memastikan tidak ada titik api yang tersisa.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian materi ditaksir mencapai Rp15 juta, sementara aset senilai sekitar Rp500 juta berhasil diselamatkan.
Baca juga: Pulang dari Resepsi Pernikahan, Dua Penumpang Avanza Tewas Kecelakaan di Tuban
“Kerugian Rp15 juta,” imbuhnya.
Sutaji juga mengimbau bagi masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas dengan bahan yang mudah terbakar, agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami imbau masyarakat agar tidak mengisi BBM atau menyimpan bahan mudah terbakar di dekat sumber api. Kecerobohan kecil bisa berakibat fatal,” pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.