Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramalan Cuaca Jatim

Ramalan Cuaca Jatim Minggu 12 Oktober 2025: Berawan Tapi Waspadai Hujan Ringan di Beberapa Wilayah

Simak ramalan cuaca Jatim Minggu (12/10/2025), cuaca Jawa Timur didominasi berawan.

SERAMBINEWS.COM/HENDRI
CUACA JATIM MINGGU - Ilustrasi hujan ringan. Berdasarkan data prakiraan BMKG, hampir semua daerah di Jawa Timur mengalami cuaca berawan, Minggu (12/10/2025). Namun terpantau ada daerah yang mengalami hujan ringan yakni Sumenep, Sampang, Pamekasan, Lamongan, Kota Blitar, Gresik, Blitar pada dini hari. 

TRIBUNJATIM.COM - Simak ramalan cuaca Jatim Minggu (12/10/2025), cuaca Jawa Timur didominasi berawan.

Berdasarkan data prakiraan BMKG, hampir semua daerah di Jawa Timur mengalami cuaca berawan.

Sementara beberapa wilayah yang mengalami cuaca cerah yakni Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo.

Namun terpantau ada daerah yang mengalami hujan ringan yakni Sumenep, Sampang, Pamekasan, Lamongan, Kota Blitar, Gresik, Blitar pada dini hari.

Sementara itu untuk suhu udara, Kota Batu menjadi daerah paling sejuk dengan kisaran suhu 16 hingga 24 derajat Celsius, disusul Kota Malang dan Pacitan.

Sedangkan wilayah yang tercatat paling panas adalah Sidoarjo, Nganjuk, Kota Mojokerto, dan Kota Madiun dengan suhu maksimum mencapai 34 derajat Celsius.

Suhu ini bisa membuat masyarakat merasa gerah, tidak nyaman, dan perlu waspada terhadap dehidrasi atau heatstroke, terutama jika beraktivitas di luar ruangan.

Baca juga: Cenderung Berawan di Hampir Semua Wilayah, Simak Ramalan Cuaca Jatim Sabtu, 11 Oktober 2025

Prakiraan cuaca tersebut dilansir dari BMKG.

Penyebab Suhu Panas di Jawa Timur

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Juanda mengatakan, wilayah Jawa Timur akan mengalami fenomena kulminasi utama atau hari tanpa bayangan pada 10 hingga 14 Oktober 2025.

Kulminasi utama adalah fenomena ketika posisi matahari berada tepat di atas kepala pengamat atau titik zenit.

Namun, BMKG Juanda menegaskan, posisi matahari yang berada tepat di atas Jawa Timur bukan penyebab utama kenaikan suhu permukaan.

Posisi matahari memang menyebabkan intensitas penyinaran matahari di Jawa Timur pada periode tersebut akan maksimal.

"Namun, kondisi cuaca dan tutupan awan pada area tersebut lebih berpengaruh dominan terhadap suhu udara permukaan dan suhu udara yang dirasakan," bunyi keterangan BMKG Juanda dalam akun Instagram @infobmkgjuanda.

BMKG menjelaskan, dengan tidak adanya tutupan awan di suatu wilayah, permukaan bumi menerima pemanasan matahari secara maksimal tanpa penghalang (tutupan awan).

Baca juga: Kenapa Suhu di Jawa Timur Panas hingga Capai 35 Derajat? ini Penjelasan BMKG

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved