Rawat Jagat Pacitan Masuki Tahun Keempat, Usung Tema Sluman Slumun Slamet

Ringkasan Berita:

• Festival Rawat Jagat Pacitan 2025 digelar di Alun-Alun dengan empat venue kesenian.
• Tema “Sluman Slumun Slamet” sarat makna kearifan lokal Jawa.
•  Festival jadi wadah pelestarian budaya, kampanye lingkungan, dan penguatan ekonomi kreatif.

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PACITAN - Festival Rawat Jagat Pacitan kembali digelar. Kini, di tahun 2025 gelaran festival budaya itu telah memasuki tahun keempat.

Pantauan di lokasi, Rawat Jagat Pacitan terpusat di Alun-alun Kabupaten Pacitan, Jatim. Ada empat venue yang tersebar di kawasan Alun-Alun Pacitan.

Setiap venue menampilkan kesenian. Mulai dari tari tradisional,  teater, pertunjukan dari sanggar-sanggar dan sekolah yang memeriahkan suasana.

Tidak hanya kesenian, warga juga disuguhi UMKM lokal. Yang ingin melihat festival rawat jagat bisa sambil kuliner maupun membeli kerajinan hingga produk kreatif warga Pacitan. 

Baca juga: Sinergi Pemkab dan Polres Pacitan Gelar Seminar Rise and Speak, Lawan Kekerasan Wujudkan Kesetaraan

Tema Tahun Ini: Sluman Slumun Slamet

Wakil Bupati Pacitan Gagarin Sumrambah menyampaikan bahwa tema tahun ini "Sluman Slumun Slamet". Tema tersebut menurutnya sarat makna kearifan lokal Jawa. 

“Filosofi tersebut meniad pedoman dalam merawat budaya dan membangun Pacitan yakni bekerja dengan lancar, tertib, penuh tata krama serta berorientasi pada keselamatan dan keseiahteraan bersama,” ungkap Wabup Gagarin, Minggu  (23/11/2025).

Festival Sebagai Wadah Pelestarian

Dia menjelaskan Festival Rawat Jagat 4 adalah wadah pelestarian budaya, kepeduliar lingkungan, sekaligus penguatan ekonomi kreatif masyarakat Pacitan.

Baca juga: Sebanyak 106 Anak Ikuti Khitan Massal Baznas Pacitan, Gunakan Metode Ring Minim Nyeri

Wabup Gagarin menegaskan Rawat Jagat tetap menjadi ruang pelestarian budaya, penguatan ekonomi kreatif, serta kampanye lingkungan.

“Harapannya  agenda tahunan itu tetap menjadi ruang pemersatu masyarakat sekaligus edukasi tentang keberlanjutan lingkungan dan mitigasi bencana,” pungkasnya.