Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kabar Gembira, Insentif Guru Ngaji di Jember Cair, Segini Besarannya

Pemkab Jember, mulai salurkan insentif guru ngaji tahun anggaran 2024. Hal tersebut dilakukan untuk menunaikan janji politik Bupati Fawait

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/IMAM NAWAWI
INSENTIF GURU NGAJI CAIR: Para guru ngaji berkumpul di Desa Yosorati Kecamatan Sumberbaru Jember, Jawa Timur, Rabu (10/9/2025) Mereka antre untuk panggilan pencairan insentif guru ngaji dari Pemkab Jember. 

Poin penting:

  • Pemkab Jember mulai menyalurkan insentif guru ngaji tahun anggaran 2024, sebagai realisasi janji politik Bupati Muhammad Fawait saat Pilkada 2024.
  • Pencairan tahap pertama mencakup 15 ribu dari total 22 ribu guru ngaji terdaftar.
  • Setiap guru ngaji menerima insentif Rp 1,5 juta dan didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran ditanggung Pemkab Jember.
     

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi 

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur mulai menyalurkan insentif guru ngaji

Hal tersebut dilakukan untuk menunaikan janji politik Bupati Jember Muhammad Fawait pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 silam.

Pencarian insentif tersebut dilakukan secara simbolis di Desa Yosorati dan Sumberagung Kecamatan Sumberbaru Jember, Rabu (10/9/2025).

Kepala Bagian Kesejahteraan Pemkab Jember Ahmad Hafid Yasin mengatakan, penyerahan honorarium kali ini para guru ngaji tidak perlu di bank, sebab pencairan dilakukan di kantor desa masing-masing.

"Penyerahan honorarium guru ngaji saat ini diberikan secara terhormat. Dimana guru ngaji tidak perlu antri di bank, tapi cukup di masing-masing balai desa," ujarnya.

Pada pencarian tahap pertama, Pemkab Jember memberikan honorarium untuk 15 ribu guru ngaji, sebab mereka telah melengkapi berkas administrasi.

"Total guru ngaji yang sudah terdaftar dan terdata, ada 22 ribu orang, baik guru ngaji muslim maupun guru ngaji agama lain. Namun untuk tahap pertama ini baru 15 ribu yang sudah melengkapi data," kata Hafid. 

Hafid menjelaskan 7 ribu guru ngaji yang belum melengkapi data, karena mereka mengalami kendala teknis saat melakukan pemberkasan digital.

"Ada kemungkinan posisi guru ngaji tersebut berada di daerah yang tidak terjangkau signal, sehingga belum memasukkan datanya ke aplikasi yang sudah disiapkan," imbuhnya.

Namun para guru ngaji tidak perlu khawatir. Hafid pastikan data yang mereka unggah di aplikasi pasti masuk, sebab Pemkab Jember telah menerjunkan pendamping.

"Seiring proses penyerahan honorarium, data tersebut dipastikan akan masuk ke aplikasi dalam waktu dekat, karena kami juga menerjunkan pendamping untuk memasukkan data ke aplikasi," tuturnya. 

Hafid mengungkapkan besaran insentif guru ngaji yang diberikan Pemkab Jember, masing-masing penerima manfaat mendapatkan uang Rp 1,5 juta.

Selain itu, kata dia, Pemkab Jember juga menanggung iuran Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan milik para guru ngaji tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved